Kamis, 14 Desember 2017

"Ayahku Pulang" Banjir Penonton


Sabtu, 09 Desember 2017, Gedung Teater Tertutup Taman (GTT) Budaya kota Bengkulu diramaikan oleh masyarakat yang ingin menyaksikan penampilan salah satu kelompok teater yang berasal dari kabupaten Rejang Lebong, yaitu Kelompok Teater Senyawa.

Dalam kesempatan kali ini Teater Senyawa membawakan sebuah naskah yang berjudul Ayahku Pulang karya Usmar Ismail dan disutradarai  oleh Adhyra Irianto.

Dalam drama ini diceritakanlah bahwa sosok ibu sudah lama menjanda, sejak ditinggalkan ayah mereka 20 tahun yang lalu, tepat di malam hari raya. Sejak malam hari raya 20 tahun lalu hingga detik itu, anak-anak tumbuh tanpa kehadiran seorang ayah. Hal ini pula yang sebenarnya membuat kakak tertua, Narto, sedikit membenci ayah mereka. Ia menilai ayah adalah sosok laki-laki yang kurang bertanggungjawab. Sebagai kakak tertua, ia rela mengganti sosk ayah mereka ditengah-tengah keluarganya demi kesuksesan adik-adiknya, Maimun dan Mintarsih.
Berbeda dengan sang kakak, Maimun dan Mintarsih tetaplah mengagumi sosok ayah mereka yang pernah mengisi hari-hari masa kecil mereka. Tepat di malam hari raya, 20 tahun kemudian, ayah mereka tiba-tiba muncul lalu pulang. Narto bersikukuh tidak ingin menerima ayahnya kembali sehingga dengan rasa bersalah ayah pun pergi meninggalkan mereka.  
Pertemuan haru-biru sekaligus menimbulkan kemarahan tersebut sukses mengaduk-aduk emosi penonton. Sungguh, detik-detik terakhir yang menegangkan.  
Makna “pulang” dalam drama ini mengandung makna tersirat, yaitu ayah mereka benar-benar pulang. Ya, pulang ke hadapan Tuhan.
 Kurang lebih 2-3 jam perjaanan jalur darat dari Kabupaten Rejang Lebong (Curup) ke kota Bengkulu. Kedatangan Teater Senyawa ke kota tidak sia-sia. Terbukti, penonton tumpah-ruah di dalam GTT Taman Budaya Bengkulu. Mereka begitu antusias (termasuk saya) ingin menyaksikan penampilan kelompok teater yang hebat ini.
Akting para pemain benar-benar total sehingga mampu memukau penonton. Ketotalan ini juga membuat penonton sulit move on walaupun pentas telah berakhir. Penonton masih terbius oleh tokoh-tokoh yang diperankan para pemain. “Ayah! Ayah! Teriak penonton setelah adegan terakhir usai.
sumber foto: facebook Adhyra Iriyannto, para pemain dan beberapa penonton
 Drama yang berlangsung kurang lebih 30 menit ini sukses membuat malam Minggu menjadi biru. 
Good Luck!!! Sukses selalu teman-teman Teater Senyawa......


12 komentar:

  1. Totalitas dalam berakting menjadi dasar kepuasan Penonton ya jun

    BalasHapus
  2. Waah kayanya nonton teater seru juga ya. Belom pernah sih, tapi pengin nyoba. Apalagi kalo pemainnya total dalam berakting, bisa jadi pengalaman menarik bagi penontonnya

    BalasHapus
  3. Aku dah lama bnget Jun ga lihat teater, kayaknya SMA deh terakhir

    BalasHapus
  4. Teater perlu terus dilestarikan. Acungan jempol untuk panitia penyelenggaranya.

    BalasHapus
  5. wah... sepertinya kalo aku ad juga saat pementasan, mungkin aku bakalan gagal move on jg nih ampe skrg... nice info Mbk, suatu waktu blh nih kyknya kita nntn bareng.. 😊

    BalasHapus
  6. wah... sepertinya kalo aku ad juga saat pementasan, mungkin aku bakalan gagal move on jg nih ampe skrg... nice info Mbk, suatu waktu blh nih kyknya kita nntn bareng.. 😊

    BalasHapus
  7. Wah saya udah lama gak nonton teater, terakhir pas kuliah :)

    BalasHapus
  8. Kapan pengen banget nonton yang seperti ini. Udh lama g nonton teater. Selalu ketemu dengan hal2 yang inspiratif. Btw itu adhira yg juga gabung Bobe bukan

    BalasHapus
  9. ada videonya di youtube ndak kak? aku salah satu penggemar pentas teater...

    BalasHapus

Terima Kasih Sudah Meninggalkan Komentar. Mohon tidak meninggalkan link hidup 😊