Kamis, 11 Januari 2018

Borobudur Temple, I’m Coming!

Candi Borobudur adalah adalah situs sejarah kebanggan Indonesia yang pernah dinobatkan sebagai 7 keajaiban dunia bersanding dengan Taj Mahal, (India), Tembok Besar Cina/Great Wall (Cina), dan lain-lain. 
Candi Borobudur sebetulnya terletak di kabupaten Magelang, provinsi Jawa Tengah (Central Java). Namun, banyak yang mengira bahwa Candi Borobudur terletak di provinsi D.I Yokyakarta. Padahal, kota Magelang bukanlah wilayah provinsi D.I Yokyakarta, tetapi masuk ke dalam provinsi Jawa Tengah. Kabupaten Magelang memang berbatasan langsung dengan provinsi Yokyakarta. Jarak antara Yokyakarta dan Magelang hanya satu jam perjalanan saja. Atau menghabiskan Rp15.000,00 naik bis.
 Di sekitar canbo (orang-orang sering juga menyingkat nama Candi Borobudur dengan singkatan canbo) aneka oleh-oleh memang rata-rata bertuliskan JOGJA. Hal ini (bisa jadi) yang membuat orang-orang berpikir bahwa canbo terletak di Yokyakarta. Sebaiknya kaos oleh-oleh yang dijual di area canbo bertuliskan Magelang.
Dari dulu, saya memang ingin sekali mengunjungi candi yang dibangun pada masa pemerintahan Raja Samaratungga ini. Menurut pelajaran sejarah yang saya ingat saat SMA, Candi Borobudur didirikan pada masa kekuasaan kerajaan Mataram Kuno. Nama Borobudur sendiri merupakan gabungan antara kata “bara” dan “budur”. “Bara” artinya adalah “kompleks” sedangkan “budur” artinya adalah “atas”. Ya, letak canbo memang lumayan tinggi. Saya cukup ngos-ngosan menaiki tangga menuju puncak (hehe). Jadi, "Borobudur" artinya adalah kompleks candi yang terletak di ketinggian (atas). Kompleks candi ini digunakan sebagai tempat beribadah rutin (zaman old), kalau zaman now, tempat ini lebih dijadikan sebagai destinasi wisata yang wajib dikunjungi saat traveling ke pulau Jawa. Walalupun, pada hari raya Waisak, umat Budha pun biasanya melakukan ziarah keagamaan di canbo. Sebagai orang Sumatera, tentu saja saat exicited saat berkunjung ke sini. Iya dong, selama ini saya hanya dapat melihat canbo dari buku-buku atau televisi saja. Sekarang, saya dapat menginjakkan kaki di situs sejarah megah ini. Wow! Akhirnya saya tiba juga ya di candi yang memiliki 504 arca Budha (aslinya). Ya, walaupun sekarang jumlahnya tidak sebanyak itu lagi. Berapa ya tepatnya. Hmm.. saya tidak menghitung saat di sana.. hehe
Tahun 2012, saya prnah ke Jogja, saat itu saya akan pikir rombongan akan mampir di canbo. Tetapi, ternyata tidak. Rombongan kami hanya mengunjungi Candi Prambanan. Agak kecewa sih, tapi terhibur juga karena Candi Prambanan tak kalah eloknya dari candi Borobudur. Lagi pula, Sendaratari Ramayana yang saya saksikan sangat keren.
Pada kesempatan #solotrrip kali ini, saya pun mewujudkan keinginan saya yang sempat tertunda, yaitu mengunjungi Candi Borobudur. Kebetulan, di Magelang saya memiliki seorang teman yang baik hati, cantik, sholehah, dan rajin menabung. Medya namanya. Ingat ya, Medya bukan Media. Saya pun memintanya menjadi tour guide selama beberapa hari di Magelang. Asyikk....
 Hari itu, Jumat, saya ingat betul dalam walaupun dalam kondisi pencernaan yang sedikit terganggu saya tetap semangat packing barang. Pindah lokasi lagi ya. Ya, sudah seminggu lebih saya di pulau Jawa dan beradaptasi dengan kulinernya yang manis-manis sama seperti Mbak-Mbak dan Mas-Mas-nya. Nah, dalam proses adaptasi ini, pencernaan saya sedikit terganggu. Ya, walaupun pada akhirnya saya ketagihan juga dengan gudeg. So delicious....
Pukul 10.00 pagi dengan sedikit tergesa-gesa akhirnya saya tiba juga di terminal bis Tirtonadi, Solo. Saya naik bis EKA CEPAT jurusan Surabaya-Magelang dengan ongkos Rp30.000,00. Saya merupakan penumpang terakhir. Bus sudah bergerak dikit demi sedikit saat saya tiba. Hanya ada dua kursi lagi yang kosong. Satu kursi di sebelah Mas-Mas, dan satu kursi lagi di sebelah Mbah Kakung. Akhirnya saya memilih duduk di samping Mbah Kakung yang ternyata turun di Jogja.
Setelah kurang lebih menempuh 3 jam perjalanan, bis EKA CEPAT yang saya tumpangi akhirnya tiba di terminal bis Tidar, kota Magelang.
Saya turun dari bis dan duduk di depan loket sambil memberi kabar kepada Medya bahwa saya sudah tiba di Magelang. Setelah menunggu sekitar 20 menit akhirnya yang dinanti pun datang. Setelah melepas rindu, kami akhirnya pergi ke rumah kos Medya yang terletak di daerah Armada Estate, A. Yani.
Kota Magelang menyenangkan. Ya, udaranya begitu sejuk. Baru beberapa jam saja saya sudah kerasan tinggal di sini. Kabupaten Magelang memang termasuk daerah pegunungan. Gunung-gunung besar seperti gunung Sindoro dan gunung Sumbing ada di sini. Kedua gunung ini favourite pendaki pastinya. Ya, tapi kedatangan saya ke sini bukan untuk mendaki gunung, tetapi saya ingin  mengobati rasa penasaran terhadap kemegahan Candi Borobudur.
Sore itu, kota Magelang diguyur hujan. Udara menjadi semakin dingin saja. Ba’da Magrib hujan agak reda. Medya mengajak saya ke alun-alun kota Magelang. Di sana kami mampir di angkiran favourite-nya dan menikmati nasi kucing, wedang jahe, dan aneka sate-satean. Kenyang sekali rasanya.

Sekitar pukul 10 malam kami kembali ke rumah kos dan beristirahat. Esok harinya kami bersiap-siap untuk melakukan perjalanan ke Candi Borobudur. This is it!
Pagi itu sekitar pukul 08.00 WIB kami menuju lokasi Candi Borobudur. Komplek Candi Borobudur terletak di kecamatan Borobudur. Medya menyarankan sebaiknya datang ke Candi Borobudur pagi hari supaya udara di atas  tidak terlalu panas.  
Jarak antara Armada Estate dan lokasi canbo saya perkirakan hampir sekitar 20 menit perjalanan menggunakan sepeda motor.
Sesampainya di lokasi, kami memarkirkan kendaraan. Setelah itu, kami berjalan menuju area Candi. Di pintu masuk kami membeli tiket seharga Rp40.000,00. Lalu petugas memeriksa setiap tas pengunjung. Pengunjung yang kedapatan membawa makanan atau minuman dari luar harus menitipkan barangnya kepada petugas. Pengunjung tersebut lalu diberi nomor penitipan. Barang yang dititip boleh diambil di pintu keluar, saat akan pulang.
Setelah membeli tiket kami melewati pintu masuk. Dari kejauhan megahnya Candi Borobudur sudah terlihat. Finally, Borobudur Temple, I’m Coming!
Kami langsung disambut oleh para pedagang aneka oleh-oleh seperti gantungan kunci dan  patung-patung. Penjual kacamata, topi, dan minuman dingin juga tak mau ketinggalan menawarkan barang dagangannya. Nah, yang ramai diserbu pengunjung adalah tempat penyewaan payung. Karena di atas hampir tidak ada tempat berlindung maka sangat penting menggunakan payung agar tidak terlalu kepanasan. Biaya menyewa payung hanya Rp5000,00. Ya kalau mau bawa dari rumah juga boleh kok.
Sebelum masuk ke dalam candi kami duduk dulu di bawah pohon. Kami cukup kelelahan berjalan kaki dari tempat parkir kendaraan sampai bagian depan candi. Setelah beristirahat 15 menit kami mulai berjalan memasuki Candi Borobudur. Cukup ngos-ngosan juga rasanya menaiki tangga demi tangga untuk sampai di puncak. Namun rasa lelah itu terbayar ketika berhasil tiba di puncak. Candi Borobudur begitu megah dan mengandung nilai historis yang tinggi. Maka tak heran jika canbo pernah masuk dalam 7 keajaiban dunia.
 Sebagian bangunan candi sudah tidak asli lagi alias sudah dipugar. Ya, erupsi gunung Merapi membuat candi ini sempat tertutup debu vulkanik sehingga menyebabkan beberapa bagian candi menjadi rusak. Pemugaran dilakukan untuk mempertahankan keindahannya.
Setelah sampai di puncak saya langsung take in action. Tak lupa petugas mengingatlan para pengunjung untuk tidak menyentuh atau menaiki candi-candi agar keindahan bangunan candi tetap terjaga. Jadi pengunjung yang cerdas ya...

24 komentar:

  1. Dulu aku ke Borobudur waktu zaman sekolah ka. Dan belum pernah kesana lagi. Saat itu belum sempat keliling semua daerah Jogja. Pengen deh ajak keluarga kesana, kulinernya juga anak dan harganya terjangkau. Kalau kata suamiku begitu hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. hayukk kak.. ke sana lagi bareng keluarga, ngetrip bareng anak2 lebih seru kayaknya ya ^^

      Hapus
  2. Saya terakhir ke Borobudur pas masih SMA hehehe... Pengen ke sana lagi suatu saat nanti :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. hihi... udah lama juga ya, hayukklah kak main lagi ke Borobudur

      Hapus
  3. Baru tahu nih kalau Borobudur ada singkatannya juga, Canbo hehee, lucu juga

    BalasHapus
    Balasan
    1. hihi.. aku juga baru tau dari temen kemaren mbak

      Hapus
  4. Wah, udah lama banget gak ke Canbo. Pengen deh ke sana lagi, pefotoan sambil jajan souvenir :D

    BalasHapus
  5. Dulu ke Borobudur sama keluarga jaman masih piyiiiik banget. Lalu pas kuliah napak tilas bareng temen-temen. Tetep takjub dengan kemegahannya

    BalasHapus
  6. Masih banyak trip lain yang menanti ya jun

    BalasHapus
  7. Wah pengen kesini... 3 kali ke jogja malah ga pernah mampir kesini hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehehe... hayuk mbak... datang lagi ke Magelang ^^

      Hapus
  8. Dua tahun lalu aku sesruan ke Candi Borobudur tapi sayangnya kesiangan haha jadi puanasnya nampwool. Padahal nginepnya di rumah homestay gitu deket banget tinggal jalan kaki. Mestinya jam 6 pagi udah ada di candi biar bisa menikmati alam dan foto2 keren...kapan2 ah mau ke Borobudur lagi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. iyah.. kalo kesiangan panase emang pool bangt... kayaknya enakan sore ke ini mbak,

      Hapus
  9. Saya sama sekali belum pernah ke canbo, ke Magelang cuman nanjak ke Merbabu aja. Hiks.. Semoga aja kelak ada rezeki bisa kesana bareng suami dan anak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. asyik banget nanjak ya Mbak, aku kemarin pingin nanjak tapi agak ada temen -__-

      Hapus
  10. Pengen ke sana lagi membuktikan benarkah candi borobudur adalah bekas peninggalan islam.

    BalasHapus
  11. Mau dong dipayungnya. Barangkali juga payung hidup.
    Hehehe... bercanda Mbak.

    Saya juga pengen ke Borobudur. Waktu ke Jogya kemarin, hanya bisa jalan-jalan ke Prambanan. Borobudur belum. Ini candu udah dari zaman SD sudah selalu muncul di buku pelajaran.

    Berharap bisa ke sana. Makasih ceritanya ya mbak. Salam traveller. Siapa tahu bisa trip bareng.

    Idrus Gorontalo

    BalasHapus
    Balasan
    1. Datang lagi ka ke Jawa Tengah... heheh

      Open trip yook

      Hapus
  12. Aku pulang dari borobudur kesuburan Gara2 relief nya di ruqyah suamiku kwkwkw. Trus di ancaman 7 turunan gak boleh ke sana lagi

    BalasHapus

Terima Kasih Sudah Meninggalkan Komentar. Mohon tidak meninggalkan link hidup 😊