Bermodalkan ulasan google kami menemukan Rawon Djenggot yang berlamat di Jalan Simpang Kawi.
Saat itu kami sedang berada di Mall Olympic Garden (MOG) Malang. Setelah kami cek di google, ternyata dari MOG ke Rawon Djenggot lumayan dekat jika ditempuh dengan berjalan kaki. Akhirnya kami memutuskan untuk berjalan kaki. Lumayanlah, hitung-hitung bakar kalori dan bonusnya ya kami dapat menikmati ramainya kota Malang yang saat itu akan turun hujan.
Sebetulnya saya sudah pernah mencicipi rawon. Rawon tersebut saya masak sendiri menggunakan bumbu instan. Tentu saja rasanya jauh berbeda jika dibandingkan dengan rawon yang saya cicipi ini.
Rawon adalah makanan khas Jawa Timur yang terbuat dari daging sapi dan bumbu-bumbu pilihan. Namun bumbu kluwek yang membuatnya khas. Bumbu kluwek-lah yang membuat kuah makanan ini berwarna hitam.
Setelah berjalan kaki lebih kurang 15 menit akhirnya kami sampai di Rawon Djenggot. Kami langsung memesan 2 porsi rawon dengan kuah yang dipisah. Aku sengaja minta kuahnya dipisah supaya dapat mengamati kondimennya. Semangkuk rawon dan sepiring nasi hangat tiba di hadapan kami.
Rawon ini terdiri dari potongan daging sapi yang cukup tebal tapi lembut, tauge, sambal, dan nasi yang dilengkapi dengan bacem tempe yang dipotong kecil-kecil
Untuk rasanya aku kesulitan mendeskripsikan rasa mana yang mendominasi.
2. Soto Lamongan
Kami tiba di Stasiun Malang Kota Lama pukul lima pagi lewat sedikit. Kami melaksanakan sholat subuh. Setelah itu, kami duduk di area stasiun sambil mencari referensi hotel yang akan kami inapi di Kota Batu. Ya, memang hari pertama tiba kami ingin berwisata di Batu.
Setelah mendapatkan tempat menginap kami langsung menuju ke sana. Setelah check in kami memutuskan untuk istirahat. Ya, perjalanan kurang lebih 14 jam di kereta tentu saja membuat kami sedikti kelelahan. Menjelang siang kami baru keluar kamar.
Kami menyewa motor dengan tarif 100rb/hari sebagai alat transportasi mengelilingi kota Batu.
Kami mengisi bensin. Saat sedang menuggu antrean bensin kami melihat di seberang jalan ada soto Lamongan. Kami memutuskan untuk makan di sana. Kebetulan perut sudah mulai keroncongan.
Kami menyantap Soto Lamongan Pak Budi yang letaknya tepat di seberang SPBU Kec. Junrejo, Kota Batu. Saya memesan soto biasa dengan nasi dipisah seharga 20rb, sedangkan rekan saya memesan soto ekstra seharga 25rb dengan nasi yang dicampur.
Tak perlu menunggu lama soto Lamongan sudah tiba di hadapan kami. Wangi koya-nya begitu menggoda. Di dalam semangkuk soto terdapat bihun, suiran ayam yang cukup besar, sepotong telur, sedikit sayur kol, daun bawang, daun seledri, dan bawang goreng. Kuahnya bewarna kuning, rasanya cenderung asin dan gurih. Ditambah sambal rasanya makin sedap.
3. Lontong Balap
Sebetulnya kami mendapatkan makan pagi dari hotel yang akan siap pada pukul 07.00. Tetapi, karena perut saya sudah mulai lapar, saya mengajak rekan untuk mencari lontong balap dengan berjalan kaki. Akan tetapi, suasana pagi hari yang dingan membuat rasa mager alias malas bergerak merajalela. Akhirnya, kami memesan lontong balap di aplikasi daring.
Sebetulnya lontong balap yang kami pesan ini bukan rating tertinggi di aplikasi tersebut. Resto dengan rating tertinggi kebetulan belum buka. Ya, namanya juga rezeki kan. Kami memesan di resto Lontong Balap dan Mie Surabaya Pak Sidjan yang beralamat di Sawojajar, kota Malang.
Begitu lontong balap tiba, kami meminjam mangkok di hotel. Isian lontong balap terdiri dari lontong, tauge, tahu goreng, dan lentho yang disiram kuah kaldu. Dan tak lupa ditambah sambal petis biar makin maknyosss.
Oh iya, lentho mirip dengan perkedel yang dibuat dari kacang tolo yang ditumbuk lalu dikepal-kepal dan selanjutnya digoreng.
Lontong balap memiliki cita rasa manis dan gurih.
4. Rujak Cingur
Rujak Cingur ini kami pesan melalui aplikasi ojek daring. Kebetulan hari itu, hari terakhir kami di Malang. Pukul 12.00 siang kami keluar dari hotel. Di lobi hitel kami menunggu makanan tiba sambil menikmati teh tarik. Begitu pesanan tiba kami langsung meninggalkan hotel menunju Stasiun Malang.
Rujak Cingur saya nikmati di kereta, dalam perjalanan dari Malang menuju Jakarta.
Menurut saya rujak Cingur begitu unik. Begitu berbeda dengan rujak yang biasa saya nikmati. Isian rujak cingur terdiri dari:
- cingur alias mulut sapi yang teksturnya mirip kikil.
- sayur-mayur: tauge, kangkung, kol, dan timun
- Buah-buhanan: belimbing dan bengkoang
- Longtong
- Tahu, tempe, risoles
- Kuah kacang yang rasanya pedas manis
Rasa pedas dan manis rujak ditambah sensai segard buah-buahan di dalammnya membuat rujak cingur kaya akan rasa.
Itulah 4 makanan khas Jawa Timur saya sempat saya cicipi di tengah-tengah liburan saya yang super singkat.