Provinsi
Bengkulu dan Bung Karno tidak dapat dipisahkan. Ya, Provinsi Bengkulu adalah
tempat pengasingan kedua Soekarno setelah mengalami pengasingan pertama di kabupaten
Ende, Flores, Nusa Tenggara Timur. Soekarno dan keluarganya menjalani
pengasingan di Ende selama 4 tahun (1934-1938).
Lepas
dari Ende, Bung Karno dipindahkan ke Bengkulu. Bung Karno menjalani pengasingan
di Bumi Rafflesia selama 4 tahun (1938-1942). Ibu Inggit Garnasih serta anak angkat
mereka, Ratna Djuami, dan Kartika selalu setia menemani Bung Karno kemana pun ia diasingkan.
Keberadaan
Soekarno di Bengkulu pada tahun 1938-1942 menyisahkan tanda tersendiri, yaitu
sebuah rumah yang terletak di jalan Soekarno-Hatta, Anggut Atas, kota Bengkulu. Rumah ini dinamai Rumah Kediamanan Bung Karno. Rumah Bung Karno
berdiri di tanah seluas hampir satu hektar. Rumah ini merupakan landmark yang
wajib dikunjungi saat berkunjung ke Bengkulu. Rumah Bung Karno merupakan warisan budaya
yang dilindungi oleh negara melalui Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jambi.
BPCB Jambi memiliki wilayah kerja yaitu provinsi Jambi, Sumatra Selatan, Bengkulu,
dan Kepulauan Bangka Belitung.
Rumah Bung Karno Sumber Foto: Blogger Bengkulu |
Selama menjalani
pengasingan di Bengkulu, Bung Karno menempati sebuah rumah berukuran 9x18 meter
yang terdiri dari dua kamar tidur. Satu kamar tidur untuk Bung Karno dan Ibu
Inggit. Satu lagi kamar tidur untuk Ratna Djuami dan Kartika. Selain itu, di dalam rumah
terdapat satu ruang tamu, satu ruang penyimpanan baju-baju sandiwara Monte
Carlo dan satu ruang baca yang dipenuhi buku-buku favorit Bung Karno. Rumah ini
dilengkapi teras bagian depan dan teras bagian belakang. Sementara itu, kamar
tidur pembantu, kamar mandi, dan dapur diletakan berderet di luar rumah.
Di antara rumah dan deretan kamar pembantu terdapat sumur sedalam 12 meter dengan air yang begitu jernih. Jika berkunjung ke rumah Bung Karno sayang rasanya jika tidak menyempatkan diri untuk membasuh muka dengan air sumur ini. Konon, pengunjung yang masih single akan mendapat jodoh setelah membasuh wajah di sini. Selain itu, air sumur ini dapat membuat awet muda. Wallahu a'lam bish-shawabi.
Di antara rumah dan deretan kamar pembantu terdapat sumur sedalam 12 meter dengan air yang begitu jernih. Jika berkunjung ke rumah Bung Karno sayang rasanya jika tidak menyempatkan diri untuk membasuh muka dengan air sumur ini. Konon, pengunjung yang masih single akan mendapat jodoh setelah membasuh wajah di sini. Selain itu, air sumur ini dapat membuat awet muda. Wallahu a'lam bish-shawabi.
Ranjang di Kamar Bung Karno dan Ibu Inggit Garnasih |
Ranjang di Kamar Ratna Djuami dan Kartika |
Sumur di Belakang Rumah Talent: Azizah |
Kamar Pembantu, Kamar Mandi, dapur, dan Gudang |
Benda-benda milik Bung karno masih terawat dengan
rapi di dalam rumah. Beberapa benda peninggalan Bung Karno:
1.
Sepeda Ontel
Sepeda
ontel adalah sarana transportasi yang biasa Bung karno gunakan dalam kesehariannya. Bung karno gemar berkeliling kota Bengkulu menggunakan sepeda
ontel kesayangannya.
Sepeda Ontel Bung Karno |
2. Koleksi Kostum Sandiwara
Monte Carlo
Kecintaan Bung Karno terhadap seni teater tidak pernah padam. Selama menjalani
pengasingan di Bengkulu, Bung Karno tetap menekuni hobinya bermain drama
bersama kelompok sandiwara Monte Carlo. Monte Carlo didirikan oleh Bung Karno dan
Inggit Garnasih beserta sahabat-sahabat mereka. Sandiwara Monte Carlo ini didirikan
untuk merangkul pemuda-pemudi Bengkulu berkesenian. Pada masa itu, Monte Carlo memainkan
berbagai macam drama. Namun, drama Dr. Sjaitan dan Rainbow (Poetri Kentjana
Boelan) yang paling banyak digemari oleh masyarakat Bengkulu. Drama Dr.Sjaitan
terinspirasi dari film Freinkeinstein sedangkan drama Rainbow bercerita tentang
seorang anak yatim piatu yang berasal dari keluarga miskin yang diangkat oleh keluarga bangsawan.
Koleksi Kostum Monte Carlo |
3. Koleksi Buku
Bung
Karno begitu suka membaca. Ia menyenangi buku-buku berbahasa Belanda. Saat ini
buku-buku koleksi Bung Karno berjumlah 333 buku. Buku tersebut masih tersimpan rapi walaupun sebagian buku kondisinya
sudah kurang baik.
Bagi
Bung Karno, kegiatan membaca akan membuat jiwanya yang terpenjara menjadi bebas. Bahkan, saat Bung Karno menjalani hukuman
di penjara Banceuy dan Sukamiskin, Inggit Garnasih selalu menyelipkan surat
kabar di balik kainnya untuk diberikan kepada Soekarno. Melalui surat kabar
yang dibawa istrinya tersebut, Bung Karno dapat memantau pergerakan teman-teman
seperjuangannya dalam upaya kemerdekaan RI.
Buku-buku Bung Karno |
4. Surat
Soekarno untuk Fatmawati
Di dalam rumah Soekarno terpajang surat cinta
Bung Karno untuk Fatmawati. Surat yang ditulis tangan oleh Bung Karno ini
merupakan saksi bagaimana sang merpati dari Bengkulu tersebut pada akhirnya
mampu menakhlukan hati sang singa podium.
Surat Cinta Bung Karno untuk Fatmawati |
Rumah
Soekarno selalu ramai dikunjungi oleh wisatawan lokal maupun asing. Cukup
membayar tiket sebesar Rp3000,00 (dewasa) dan Rp2000,00 (anak-anak) kita sudah
dapat mengakses jejak-jejak Bung Karno di Bengkulu. Rumah Soekarno ini sangat
cocok dijadikan wisata edukasi.
Komunitas Blogger Bengkulu melalui Media Center
Provinsi Bengkulu merasa beruntung karena mendapatkan kesempatan untuk
berpartisipasi dalam acara Jejak Warisan
Budaya Bengkulu dalam Gerak, Tutur, Nada, dan Coretan yang dilaksanakan
pada tanggal 5-7 September 2017. Acara pembukaan diadakan di rumah pengasingan Bung
Karno dan berlangsung sangat meriah.
Catatan:
Sumber referensi dari tulisan ini adalah Novel Kuantar Kau ke Gerbang karya
Ramadhan KH dan Pak Jamal (Pengelola Cagar Budaya; Rumah Soekarno).
Tulisan ini diikutsertakan dalam lomba blog dan #NulisSerempak Warisan Sejarah Budaya Bengkulu bersama Blogger Bengkulu, BPCB Jambi, dan Media Center Provinsi Bengkulu
Blogger Bengkulu:
Web : http://www.bloggerbengkulu.com/
Instagram : @bloggerbengkulu
Grup Facebook : Blogger Bengkulu (Bobe)
BPCB Jambi:
Web : http://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbjambi/
Twitter : @cgarbudayajambi
Facebook : Cagar Budaya Jambi
Instagram : @cagarbudayaJambi
Media Center Pemprov Bengkulu:
Twitter : @mediacenterBKL
Facebook : Media Center Pemprov Bengkulu
Instagram : @mediacenterbkl
Youtube Channel : Media Center Pemprov
Tulisan ini diikutsertakan dalam lomba blog dan #NulisSerempak Warisan Sejarah Budaya Bengkulu bersama Blogger Bengkulu, BPCB Jambi, dan Media Center Provinsi Bengkulu
Blogger Bengkulu:
Web : http://www.bloggerbengkulu.com/
Instagram : @bloggerbengkulu
Grup Facebook : Blogger Bengkulu (Bobe)
BPCB Jambi:
Web : http://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbjambi/
Twitter : @cgarbudayajambi
Facebook : Cagar Budaya Jambi
Instagram : @cagarbudayaJambi
Media Center Pemprov Bengkulu:
Twitter : @mediacenterBKL
Facebook : Media Center Pemprov Bengkulu
Instagram : @mediacenterbkl
Youtube Channel : Media Center Pemprov
Waduh ada foto aku yang lagi ambil air sumur. Tapi ini menjadi tempat wisata sejarah favorite pokoknya
BalasHapusIya, kamu kan udah cuci muka di sana...mudah2an cepet dapet jodoh ya
Hapusasyik neh berkunjung ke sini, bisa belajar sejarah lagi
BalasHapusHayuklah.... datang lagi
HapusAku malah jdi pengen punya rumah Kayak rumah Bung Karno deh
BalasHapusamiin...mudah2an suatu saat ya mbak
BalasHapusPunya rumah kayak rumah Bung Karno plus pekarangannya, berapa duit yah zaman sekarang :D
Bagus ya mbak rumah Bung Karno ini. Masih terawat walau udah bertahun-tahun.
BalasHapusIya... kan dilindungi sama negara, pengunjungnya juga tertib kalo datang ke sana
Hapusga bosen" berkunjung kesana.. tempat ny keren..
BalasHapushayuklah kita ke sana lagi....
HapusKostum sanggarny msi ada ya
BalasHapusmasih ada, terawat banget walaupun udah puluhan tahun
Hapusenak kunjungan ke sini, bayarnya murah, ilmunya banyak :)
BalasHapusIya... bener banget tuh Mbak
Hapus