Minggu, 24 Desember 2017

Seperti biasa tanggal 22 Desember selalu diperingati sebagai hari ibu atau mother’s day. Yap, sosial media penuh foto para ibu, emak, umi, bunda, mama, mami, de el el lengkap dengan tulisan-tulisan cinta yang begitu menyentuh. Padahal, tidak semua ibu, emak, umi, bunda, mama, mami, de el el itu punya akun sosmed. Jadi, mereka tidak tahu apa isi surat-surat cinta tersebut. Yahhh.....
Akhir-akhir ini saya memang agak sok sibuk. Pulang ke rumah kadang sudah  hampir magrib. Sudah kelelahan setelah seharian berada di luar rumah. Kalau sudah di rumah ya pinginnya leyeh-leyeh aja. Jadi, boro-boro bikin surat cinta.
Sebetulnya everyday is mother’s day. Selalu ada cinta untuk ibu di setiap detiknya. hari ini, kebetulan saja sih bertepatan dengan mother’s day ,saya sengaja pulang agak cepat karena ingin  mengajak ibu keluar rumah untuk sekedar makan atau menikmati udara segar di pinggir pantai. Alhasil, ajakan teman-teman untuk halan-halan saya tolak. Setelah saya pikir, halan-halan bareng teman lebih banyak daripada halan-halan bareng ibu. 
Oke sebelum OOT, saya akan mengulas tentang sebuah taman yang baru di Bengkulu. Yoi, Taman Pantai Berkas. 

Memang akhir-akhir kota Bengkulu semakin dipercantik. Fasilitas-fasilitas umum yang sudah tidak terurus dipugar kembali. Mantap! (ya, iya dong, kan mau menyongsong #wonderfulbengkulu2020).

tulisanya masih dalam proses penyelesaian
Tempat-tempat kongkow baru pun banyak diciptakan. Ya, maklum saja. Walaupun Bengkulu tergolong kota kecil tetapi mobilitas masyarakatnya cukup tinggi juga. Jadi, ya perlulah tempat-tempat kongkow untuk melepas penat setelah disibukan dengan urusan pekerjaan.
Seperti yang satu ini, Taman Pantai Berkas. Tempat yang menjadi hits di instagram. Katanya kalau belum ke sana belum jadi #hitzbengkulu. Nian apo? Kecek kito...
Taman Pantai Berkas terletak di sepanjang daerah Pantai Panjang.  Pantai ini dinamakan Pantai Panjang karena memiliki panjang 7 KM. Nah, di sepanjang 7 KM itu terdapat pantai-pantai dengan naman yang berebeda-beda. Ada Pantai Jakat, Pantai Pasir Putih, Pantai Tapak Paderi, Pantai Kualo, de el el. Yang jelas pantainya bagus-bagus. Kalau berkunjung ke Bengkulu wajib mandi pantai ya!
kalau lelah keliling, boleh duduk dulu di sini
Kembali ke laptop. Sesuai dengan namanya, Taman Pantai Berkas  terletak di kawasan Pantai Berkas.
Sore itu, selepas ashar saya mengunjungi taman hits tersebut. Dari rumah ke pantai hanya 15 menit. Gas tipis saja. Cukup dekat memang.
Setiba di pantai saya langsung mencari Taman Pantai Berkas. Kebetulan saya belum pernah ke sini. Tetapi saya mengetahui letak daerah Berkas.
Sekitar setengah 5 saya tiba di Taman Pantai Berkas. Masyarakat Bengkulu sudah ramai di sana. Kami langsung saja ikut meramaikan keramaian yang sudah ada. 
Asyik memang bersantai di sini. Hal-hal ini tampaknya yang taman ini menjadi favorit. 

Spot foto yang menarik
Di sini terdapat spot foto yang menarik, yaitu jembatan berliku yang dilengkapi oleh pagar di sisi kiri dan kananya (untuk menjaga keamanan). Banyak sekali masyarakat yang berfoto di sini, khususnya anak muda.  

Tersedia tempat bermain anak
Para orangtua senang berwisata di taman ini karena di sini terdapat beberapa wahana permainan anak-anak. Di sekelilingnya juga tedapat kursi-kursi santai. Tak jauh dari tempat ini, terdapat para penjual makanan ringan seperti bakso bakar, pempek panggang, aneka seafood goreng, rujak, es kelapa, de el el. Jadi ayah-bunda dapat menemani anak-anak bermain sambil menikmati kuliner khas pantai. Sedap!


Arena skateboard

Ini area favorit anak muda. Nah, kamu yang hobi skateboard boleh unjuk gigi di sini. Aksi kamu di atas papan skateboard akan disaksikan puluhan bahkan ratusan pasang mata. So, persiapkan penampilan terbaikmu.


Fasilitas yang ada di taman
Area Parkir
Area parkir cukup luas dan insya Allah aman.
Toilet umum
Ada toilet umum di bagian depan. Tetapi saya lupa mengambil fotonya.
Kotak sampah
Kotak sampah 3 warna untuk memisahkan jenis sampai organik, anorganik, dan sampah plastik. Kotak sampah ini diletakkan di setiap sudut. Cukup banyak. Jadi tidak ada alasan untuk membuang sampah sembarangan ya. Jagalah selalu kebersihan. Annazopatu minal iman, kebersihan itu sebagian dari iman.


       Taman rumput
Tanah berumput hijau cukup luas. Dapat dijadikan tempat diskusi. Cukup menggelar tikar/karpet. Kalian bisa santai.


Terdapat tulisan Taman Pantai Berkas. Jika berkunjung ke sini belum lengkap rasanya belum berfoto di sini.
sebelum pulang jangan lupa foto di sini ya
Nah, tempat ini cocok untuk berlibur bersama keluarga atau berkumpul dengan teman-teman (teman bermain, teman pengajian, teman komunitas/organisasi, de el el).
In the end, selamat ber-happy-enjoy di Taman Pantai Berkas ya. Jangan lupa untuk selalu menjaga kebersihan dan fasilitas yang tersedia. Jadilah pengunjung yang cerdas.

PLEASE YA JANGAN BUANG SAMPAH SEMBARANGAN......
  

Rabu, 20 Desember 2017


Beberapa hari yang lalu, aku membaca berita yang menyedihkan. Media sosial penuh dengan berita tentang seorang pemuda meninggal dunia di Bukit Kaba karena terjatuh ke kawah. Terlepas dari apa penyebab dan alasannya aku turut prihatin mendengar kematian pemuda yang berasal dari desa Suban Ayam tersebut. Desa Suban Ayam terletak di kabupaten Rejang Lebong. Konon katanya, masyarakat asli Rejang Lebong (suku Rejang) tidak boleh naik ke Bukit Kaba. Barang siapa yang nekat melakukanya akan mendapatkan celaka. Waulahualam.
Berita ini, menjadi topik hangat juga di rumah. Kebetulan, abang, saya, dan adek, menyukai kegiatan alam bebas. Bahkan semasa kuliah, abang dan adek memang aktif di organisasi MAPALA. Sedangkan saya tidak.
Meskipun tidak bergabung di organisasi pecinta alam, saya juga menyukai aktivitas di alam terbuka seperti hiking, tracking, dan camping. Merasakan hidup di dalam hutan dengan segala tantangannya selama 3-5 memberikan kesan mendalam dalam hidup saya. Walaupun setelah keluar dari hutan kulit saya biru-biru atau sedikit memar-memar karena terbentur. Kulit bahu biasanya lecet karena menggendong carrier yang super berat. Belum lagi, sisa-sisa gigitan binatang pacat yang menghitam (biasanya akan hilang setelah lebih 2 minggu). Ya, tapi saya menikmati setiap resiko itu. Ya, itulah seni berpetualang di alam bebas.
Oke. Kembali ke laptop. Setelah membaca berita tersebut. Tiba-tiba saya merenungkan kegiatan-kegatan alam bebas yang telah saya lakukan selama ini. Satu persatu kenangan muncul dalam sebuah kaleidoskop.


Saya memiliki dua kenangan di Bukit Kaba.
Kenangan pertama adalah saat hiking semasa kuliah. Membaca peristiwa di atas, saya kembali teringat perjalanan saat itu. Saya dan 7 orang teman lainnya diserang oleh tawon tanah. Kami berlari kalang kabut di tepi jurang. Alhamdullilah tidak ada yang terjatuh. 
Gigitan tawon tanah berbeda dengan spesies tawon-tawon lainnya. Sekali menggigit, langsung berdarah. Mulut tawon tanah meninggalkan lubang yang besar dikulit. Saya tidak dapat membayangkan apa yang dirasakan teman saya saat itu, dari kepala hingga wajahnya penuh sengatan tawon. Akibat serangan ini, beberapa teman  langsung drop dan tidak dapat melanjutkan ke puncak.
Saya merasa berdosa. Saat itu saya yang berjalan di depan mungkin saja tidak sengaja menyenggol sarang tawon tersebut sehingga menyebabkan mereka marah. Akhirnya, teman-teman yang berjalan di belakang saya mendapat imbasnya. Baca juga Wisata Adrenalin Bukit Kaba 
Akibat kejadian ini, satu orang teman yang mendapatkan gigitan terparah terpaksa menginap di kabupaten Kepahyang karena harus dirawat di puskesmas.


     Kenangan kedua terjadi tepat setahun yang lalu. Kami berencana untuk membuka jalur baru menuju Bukit Kaba. Hal itu membuat kami mempelajari navigasi darat selama beberapa hari. Walaupun pada akhirnya kami gagal menemukan jalan dan putar arah. Pulang.
Kami hanya berhasil tiba di pergelangan kaki bukit. Malam itu kami mendirikan bivak di kaki bukit dengan kemiringan 60 derajat. Hujan terus mengguyur sore itu. Bayangkan betapa sulitnya hidup kami saat itu, di tengah hujan yang deras kami harus membuat tanah yang miring menjadi datar. 
Kami terpaksa mendirikan bivak di tebing karena hari sudah gelap, energi pun sudah habis untuk turun mencari tempat yang datar. Kami bahu-membahu menebas rumput, mencari cangkah kayu, dan membuat aliran air agar kami dapat beristirahat dengan nyaman (versi di dalam hutan).  
Mataku sulit terpejam. Saat akan tidur, beberapa pacat dan lipan (kelabang) lewat di sampingku. Taburan garam di sekeliling bivak tak dapat menghalangi mereka untuk mendekatiku. Bismillah saja, aku mencoba memejamkan mata. Suara pohon-pohon besar beradu di tengah hutan. Akhirnya, aku pasrah jika pacat, lipan, bahkan ular masuk ke dalam sleeping bag lalu menggigitku. Tapi, Alhamdullillah aku baik-baik saja. Ketakutan itu tidak terjadi. Aku terjaga saat menyadari pakaianku basah. Rupanya hujan tidak berhenti semalaman. Mengingat kenangan ini, aku merinding sendiri. Gak mau lagi gan!


Ya, aku memang lumayan sering tidur di hutan. Tetapi kejadian di atas ter-ekstrem.

Pengalaman ini juga bikin pengen pensiun
Ini cerita tentang backpaker-an ke Curup, jaraknya cukup dekat, sekitar 2-3 jam dari kota Bengkulu melewati pegunungan Liku 9.
Ya, setelah berpindah-pindah dari kebaikan satu ke kebaikan lainnya, akhirnya kami menemukan mobil yang langsung menuju tempat tujuan kami. Ah!! Beruntung sekali rasanya. Kami tidak perlu estafet dari satu kendaraan ke kendaraan lain bermodalkan jempol tangan.
Mobil carry bak terbuka ini adalah mobil pengangkut sayuran yang dikemudikan supir dan seorang kenek-nya. Menurut taksiranku, mereka berumur di bawah 25 tahun. Mereka baru pulang dari mengantar sayur ke kota. Ya, Curup adalah kota penghasil sayur-mayur terbesar di provinsi Bengkulu.
Baru beberapa menit berjalan, tiba-tiba saja pintu belakang mobil terbuka. Padahal beberapa teman menyandar di sana. Kami semua terkejut. Mendengar teriakan kami mobil berhenti. Supir turun dan memeriksa keadaan kami.
“Abang/Ayuk pintu mobilnyo la rusak. Jangan nyender yo.... duduk di depan bae.... lupo ngasih tau tadi”
Yaela Mang.... kasih tau kek sebelom kami naik. Agak kesel juga. Numpang ya numpang. Ga gitu juga kali.
Tapi, syukurlah tidak terjadi apa-apa. Kami selamat. Dalam perjalanan menuju Curup jantung kami selalu berdegup kencang. Ya, sopir ketjeh ini mengemudikan mobil dengan kecepatan tinggi dan selalu mengambil jalur tengah atau kanan. Kami pasrah, jika mobil ini  pada akhirnya adu kambing dengan kendaraan lainnya. 
Baru merasa sedikit lega tiba-tiba peristiwa ekstrem lainnya kembali di depan mata kami. Tiba di pegunungan Liku 9, kami melihat mobil masuk jurang. Setelah dilihat, ternyata penumpangnya adalah teman-teman sesama backpacker. Waduhh.... mobil yang kami tumpangi dan kendaraan lainnya ikut berhenti. Para pria bahu- membahu mengeluarkan mobil dari dalam jurang. Jalanan sempat macet sekitar satu jam. Tetapi syukurlah, tidak ada korban jiwa. Teman-teman hanya mengalami luka-luka ringan dan trauma yang mendalam pastinya
Ya begitulah nasib backpacker. Siapa yang mau tanggug jawab nyawa.

Pengalaman-pengalaman seperti ini terkadang membuat saya ingin pensiun segera.


 
Oke guys!!! Saya cukupkan dulu ya. Next time saya lanjutkan lagi.....

Catatan: foto-foto yang digunakan adalah koleksi pribadiWisata Adrenalin Bukit Kaba (Explore Bengkulu)

Senin, 18 Desember 2017


Ekspedisi Netra atau Blind Expedition adalah sebuah kegiatan pendakian tuna netra, kolaborasi antara PANTERA FISIP UNPAD x ELHIJAB bersama PERTUNI (Persatuan Tuna Netra Indonesia) Kabupaten Bandung. Pendakian ini dilakukan di Gunung Manglayang pada tanggal 2-3 Desember 2017 yang bertepatan dengan Hari Disabilitas Internasional. Melalui kegiatan ini, sebanyak 20 orang penyandang disabilitas netra dapat membuktikan bahwa stigma negative yang ada di masyarakat tidaklah benar. Salah satu stigma negative tersebut antara lain memandang bahwa disabilitas adalah sebuah keterbatasan. Kegiatan ini juga memberikan peluang kepada para penyandang disabilitas untuk melakukan sebuah kegiatan yang biasa dilakukan oleh orang “awas” pada umumnya. Mereka dapat merasakan bagaimana tantangan ketika mendaki gunung juga berbagai perasaan yang muncul ketika naik gunung.

Selain itu, kami pun berusaha untuk menginspirasi teman-teman yang memiliki kasus serupa dengan kami di tempat lain dan untuk membuka mata dunia bahwa kegiatan di alam bebas yang beresiko tinggi pun dapat dilakukan oleh disabilitas netra dengan teknik dan alat yang tepat.
 
Foto Kegiatan Ekspedisi Netra
Sumber Foto: Instagram @coach.aaboy


Keberhasilan Ekspedisi ini salah satunya dapat dicapai dengan dibekali latihan fisik dan teknik. Dalam mendaki gunung, fisik merupakan hal yang harus diperhatikan karena mendaki gunung merupakan kegiatan yang menguras banyak tenaga dan terkadang cuaca di atas gunung tidaklah menentu. Sementara teknik di alam bebas dinilai sangat penting karena berguna bagi para pendaki agar siap dalam menghadapi situasi apapun yang terjadi.

Setelah berhasil melakukan kegiatan pendakian, kami akan melakukan pemutaran film selama pendakian juga diskusi bersama para tokoh nasional yang dilaksanakan pada Senin, 18 Desember 2017. Adapun para tokoh tersebut antara lain Sabar Gorky, Herman Lantang, Iwan Abdulrachman dan Addy Gembel.

Kronologis Pendakian Ekspedisi Netra:

           
Hari pertama, Sabtu 2 Desember 2017
20 peserta pendakian Ekspedisi Netra yang terdiri 8 orang dewasa netra dari Pertuni Kab. Bandung, 7 laki-laki dan 1 perempuan, serta 12 orang siwa-siswi dari SLB A Negeri Bandung, 9 laki-laki dan 3 perempuan diberangkatkan dari kampus Fisip Unpad, di Jatinangor, setelah sarapan pagi, periksa kesehatan, pemanasan, dan upacara pembukaan dan pemberangkatan. Dari kampus Fisip Unpad yang merupakan markas pecinta alam Pantera, penggagas Ekspedisi Netra, peserta atau para pendaki netra dibawa angkutan milik kampus Unpad, yang ditemani para pendamping dari Pantera sendiri, Para guru SLB A Negeri Bandung, dan volunteer dari Elhijab, Himpala Elcorp, ke kaki Gunung Manglayang. Barubeureum.

Dari Barubeureum, tim ekspedisi yang dibagi 4 kelompok ini, mulai mendaki Gunung Manglayang. Mereka harus melewati 6 pos pendakian, dengan medan yang cukup berat, tanjakan yang vertikal, jalur yang berjurang, dan trek yang harus menggunakan tali karmantel untuk membantu pendakian. Untunglah, beberapa bulan ke belakang mereka dan tim Pantera kerap melakukan latihan dan simulasi di kawasan hutan Unpad dan bahkan jalur pendakian awal Manglayang, Barubeureum. 4 jam lebih mereka melakukan pendakian, dan selamat sampai di puncak tanpa kendala apa pun. Cuaca pun mendukung: cerah dan berhawa sejuk. Salut kepada para pendaki netra, dalam kondisi darurat sekalipun mereka bisa melaksanakan ibadah sholat dengan baik, dan selalu berjamaah.

Di puncak, tim pendamping yang tidak hanya dari Pantera, SLB A Negeri Bandung, dan Himpala Elcorp, mereka juga dibantu puluhan volunteer dari pelbagai kalangan, banyaknya dari anggota pecinta alam lain, dalam memberi fasilitas kepada para pendaki netra. Termasuk mendirikan tenda, penyediaan makan dan minum, dan api unggun di puncak. Untuk tim medis Ekspedisi Netra dibantu 3 paramedis dari Stikes Unjani Cimahi. Malam pendakian ditutup dengan perkenalan antar pendaki dan pendamping, juga persembahan dari beberapa pendaki netra dan pendamping: puisi, bernyanyi, penampilan suling dan karinding. Jam 10 malam semuanya terlelap.

Foto Kegiatan Ekspedisi Netra
Sumber Foto : Instagram @coach.aaboy

Setengah 4 pagi pendamping membangunkan para pendaki netra untuk siapsiap sholat subuh berjamaah. Setelah bangun dan shalat subuh mereka bersiapsiap untuk sarapan pagi dan upacara peringatan Hari Disabilitas Internasional di puncak Manglayang. Dalam upacara ini, panitia memberi ruang pada para pendaki untuk berkontribusi sebagai petugas upaca dan pembina.

Pembina upacara itu diberi kepercayaan kepada Ibu Shofi, pendaki dewasa perempuan satu-satunya, dan beliau pun dengan penuh semangat memberi amanat dan rasa syukur atas terlaksana pendakian gunung tuna netra terbanyak pertama di Indonesia ini. Dan peserta dari SLB A N Bandung yang diberi kepercayaan sebagai pembaca doa adalah Dede Iqbal. Peserta paling ceria dan bodor dalam pendakian tersebut.

Setelah upacara semua berdoa bersama dan foto bersama. Tim pun turun. Tapi ternyata medan turun lebih berat, padahal tim melewati jalur yang sama. Prediksi turun yang hanya 4 jam, jam 2 siang sudah di Barubeureum tidak tercapai. Tim harus kembali ke kampus sebagian dalam keadaan gelap, lewati magrib, untuk melanjutkan upacara penyambutan dan penutupan Ekspedisi Netra.

Upacara penutupan dipembinai oleh Pak Maman, tuna netra yang jadi ketua Pertuni Kab. Bandung dan juga guru di SLB A N Bandung. Sangat khidmat dan tertib. 20 pendaki netra pun bahagia sekali, terlebih ketika nama mereka satu per satu disebutkan oleh pembawa acara dalam sesi akhir upacara. Hadirin yang ikut upacara penutupan pun menyalami dan memeluk mereka ucapkan selamat. Ekspedisi Netra pun sukses.

Sementara itu, pada Senin 18 Desember 2017 di Bale Sawala Unpad Jatinangor akan diselenggarakan acara pemutaran film dokumenter dan diskusi dengan para pendaki Ekspedisi Netra.

Salam,
Tim Ekspedisi Netra




Sabtu, 16 Desember 2017



Tahun ini, kota Bengkulu memasuki usia 46 tahun. Seperti biasa, setiap hari jadinya, kota Bengkulu mengadakan berbagai macam event. Salah satu event yang paling ditunggu-tunggu masyarakat adalah karnaval batik besurek. Tahun ini, peringatan hari ulang tahun kota Bengkulu dilaksanakan dengan meriah. Rangkaian acara dimulai dari tanggal 4-6 Desember.
Banyak kegiatan yang dilaksanakan selama 3 hari, di antaranya adalah festival musik dol, lomba drum band, lomba fashion show, lomba layang-layang, pemecahan rekor MURI minum 1000 cangkir kopi yang diikuti oleh walikota, serta  pameran produk-produk kreatif seperti pewarnaan batik besurek dan fashion art. Dan, puncak acaranya adalah karnaval batik besurek.
Karnaval batik besurek tahun ini berbeda dengan karnaval tahun-tahun sebelumnya. Tahun ini karnaval batik besurek yang dilaksanakan tahun ini bertarap internasional. Pemerintah kota Bengkulu mengundang kedutaan Iran dan Vietnam pada acara pembukaan dengan tujuan untuk memperluas jaringan kerjasama dan promosi wisata hingga ke luar negeri. Hal ini tentunya akan memberikan dampak yang positif bagi Bengkulu, di antaranya adalah peningkatan jumlah wisatawan dalam menyambut Wondeful Bengkulu 2020. Mengingat, Bengkulu adalah salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki potensi wisata yang luar biasa dan belum terekpos.\ dengan baik. 
Setelah dua hari masyarakat Bengkulu dimanjakan oleh festival budaya yang seru-seru, maka di hari ketiga puncak  acara yang ditunggu-tunggu pun tiba. This is it! Karnaval batik besurek
Karnaval batik besurek ini diiikuti oleh berbagai sekolah dari tinggkat SD-SMA. Ditemani oleh guru-guru, mereka begitu antusias mengikuti karnaval. Tidak hanya sekolah-sekolah, pemerintah juga melibatkan instansi-intansi dan dinas-dinas yang ada di lingkungan pemerintahan.
     Peserta karnaval begitu semangat untuk memamerkan kain besurek yang sudah disulap menjadi kostum-kostum yang indah. Pagi-pagi sekali mereka sudah memadati Simpang Lima Ratu Samban. Masyarakat pun tak mau ketinggalan, sejak pagi juga mereka udah memadati lokasi karnaval untuk melihat kostum-kostum batik yang unik. 
Hari itu, masyarakat Bengkulu tumpah-ruah di pusat kota sehingga sejak pukul 09.00 WIB pagi jalanan di pusat kota mulai ditutup dan para pengendara dialihkan ke jalur lain.

 Simpang Lima Ratu Samban dijadikan titik kumpul karnaval. Peserta karnaval akan start dari Simpang Lima Ratu Samban hingga Menara Pandang (View Tower). Peserta berjalan sekitar 3 kilometer. Langkah mereka pelan dan anggun agar setiap mata yang menunggu di sepanjang jalan dapat menyaksikan kostum yang mereka pakai dengan detail. Kesempatan ini digunakan para fotografer (bukan penulis pastinya) untuk mengabadikan kostum yang mereka pamerkan. Meriah sekali!
Motif kain besurek tidak hanya terpampang di kostum-kostun peserta karnaval, tetapi juga di sepanjang jalan jantung kota terdapat juga motif kain besurek yang ditempel di pohon-pohon. Selain itu, kain batik besurek dijadikan umbul-umbul dan dipasang di pinggir jalan agar masyarakat lebih mengenali motif-motif batik besurek.
 Batik besurek adalah salah satu kekayaan budaya Bengkulu yang bernilai tinggi.  Dalam upacara-upacara adat batik besurek wajib dihadirkan. 
Di lingkungan sekolah dan instansi pemerintah batik besurek merupakan pakaian wajib pada hari-hari tertentu.
Besurek berasal dari kata surek. Surek (bahasa Bengkulu) artinya surat (bahasa Indonesia). Kata dasar surek mendapatkan imbuhan be sehingga menjadi besurek. Imbuhan be menunjukan kepemilikan. Jadi, besurek artinya besurat. Seperti kita ketahui bahwa pada zaman dahulu surat adalah media untuk menyampaikan pesan. Jika kita hubungkan dengan kain besurek, maka bisa jadi dulu batik besurek ini digunakan sebagai media untuk menyampaikan pesan.

Note: Mengenai imbuhan be dan surek itu hanya analisis pribadi. Mohon  ingatkan jika terdapat kesalahan... 

Kamis, 14 Desember 2017


Sabtu, 09 Desember 2017, Gedung Teater Tertutup Taman (GTT) Budaya kota Bengkulu diramaikan oleh masyarakat yang ingin menyaksikan penampilan salah satu kelompok teater yang berasal dari kabupaten Rejang Lebong, yaitu Kelompok Teater Senyawa.

Dalam kesempatan kali ini Teater Senyawa membawakan sebuah naskah yang berjudul Ayahku Pulang karya Usmar Ismail dan disutradarai  oleh Adhyra Irianto.

Dalam drama ini diceritakanlah bahwa sosok ibu sudah lama menjanda, sejak ditinggalkan ayah mereka 20 tahun yang lalu, tepat di malam hari raya. Sejak malam hari raya 20 tahun lalu hingga detik itu, anak-anak tumbuh tanpa kehadiran seorang ayah. Hal ini pula yang sebenarnya membuat kakak tertua, Narto, sedikit membenci ayah mereka. Ia menilai ayah adalah sosok laki-laki yang kurang bertanggungjawab. Sebagai kakak tertua, ia rela mengganti sosk ayah mereka ditengah-tengah keluarganya demi kesuksesan adik-adiknya, Maimun dan Mintarsih.
Berbeda dengan sang kakak, Maimun dan Mintarsih tetaplah mengagumi sosok ayah mereka yang pernah mengisi hari-hari masa kecil mereka. Tepat di malam hari raya, 20 tahun kemudian, ayah mereka tiba-tiba muncul lalu pulang. Narto bersikukuh tidak ingin menerima ayahnya kembali sehingga dengan rasa bersalah ayah pun pergi meninggalkan mereka.  
Pertemuan haru-biru sekaligus menimbulkan kemarahan tersebut sukses mengaduk-aduk emosi penonton. Sungguh, detik-detik terakhir yang menegangkan.  
Makna “pulang” dalam drama ini mengandung makna tersirat, yaitu ayah mereka benar-benar pulang. Ya, pulang ke hadapan Tuhan.
 Kurang lebih 2-3 jam perjaanan jalur darat dari Kabupaten Rejang Lebong (Curup) ke kota Bengkulu. Kedatangan Teater Senyawa ke kota tidak sia-sia. Terbukti, penonton tumpah-ruah di dalam GTT Taman Budaya Bengkulu. Mereka begitu antusias (termasuk saya) ingin menyaksikan penampilan kelompok teater yang hebat ini.
Akting para pemain benar-benar total sehingga mampu memukau penonton. Ketotalan ini juga membuat penonton sulit move on walaupun pentas telah berakhir. Penonton masih terbius oleh tokoh-tokoh yang diperankan para pemain. “Ayah! Ayah! Teriak penonton setelah adegan terakhir usai.
sumber foto: facebook Adhyra Iriyannto, para pemain dan beberapa penonton
 Drama yang berlangsung kurang lebih 30 menit ini sukses membuat malam Minggu menjadi biru. 
Good Luck!!! Sukses selalu teman-teman Teater Senyawa......


Minggu, 10 Desember 2017


Tidak terasa tahun ini Astra berumur 60 tahun. Jika dianalogikan dengan manusia, maka Astra memasuki usia yang sudah matang. Dalam rentang waktu selama 60 tahun, tentu saja banyak kontribusi yang telah Astra berikan untuk bangsa ini, seperti kontribusi dalam bidang produk dan layanan, kontribusi dalam pembinaan SDM, serta kontribusi dalam  bidang sosial.

Apa itu Astra?
Astra adalah sebuah perusahaan multinasional yang bergerak di bidang otomotif, seperti Toyota Astra, Honda Astra, Astra Daihatsu Motor, dan lain-lain. Selain bergerak di bidang otomotif, PT Astra juga mengembangkan usahanya dalam bentuk Agro Industri, Pelayanan Finansial, Penyediaan Alat-Alat Berat, Penyediaan Properti, Penyediaan Infrastruktur, dan Teknologi Informasi.
PT Astra Internasional Tbk. bermarkas di Jakarta dan didirikan pada tahun 1957. Pada tahun 2017 ini, PT Astra Internasional Tbk. genap berusia 60 tahun.
Selama 60 tahun banyak kontribusi yang telah diberikan oleh PT Astra terhadap kemajuan bangsa. Hal ini sejalan dengan aspirasi PT Astra untuk selalu berperan serta dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, PT Astra memberikan kontribusi di banyak bidang.
Salah satu kontribusi PT Astra adalah di bidang sosial. Astra berkontribusi kepada masyarakat, lingkungan, dan bertanggung jawab kepada karyawan, dengan menciptakan keseimbangan antara kepentingan bisnis, sosial, dan lingkungan. Dengan pendekatan yang terintegrasi dari 4 pilar tanggung jawab sosial (corporate social responsibility/CSR) Astra (Astra Untuk Indonesia Sehat, Astra Untuk Indonesia Cerdas, Astra Untuk Indonesia Hijau, Astra Untuk Indonesia Kreatif), Astra berinisiatif untuk memberikan nilai tambah yang berkelanjutan bagi masyarakat Indonesia. 
Astra secara konsisten mengembangkan 4 pilar utama dalam bidang CSR, yaitu dalam bidang pendidikan, lingkungan, usaha kecil/menengah, dan kesehatan.

Bidang Pendidikan
Dalam bidang pendidikan Astra memiliki sekolah binaan sebanyak 14.987 sekolah, sekolah yayasan sebanyak 50 sekolah, sekolah adiwiyata sebanyak 43 sekolah, rumah pintar sebanyak 20 rumah, PAUD sebanyak 20 PAUD, guru binaan sebanyak 33.220 orang, siswa binaan 38.996 orang, penerima beasiswa sebanyak 201.207 orang, jam mengajar berbagi ilmu sebanyak 86.947 jam, paparan informasi tentang ‘Indonesia Ayo Aman Berlalulintas 24.060.160 informasi, generasi cerdas Indonesia (donasi sepatu sebanyak 6000 pasang dan donasi tas 1.958 buah.

Bidang Lingkungan
Dalam bidang lingkungan Astra berkontribusi dalam penanaman 3.567.237 pohon, penanaman pohon Mangrove 832.046 pohon, pemugaran hutan di 11 lokasi, mengadakan edu eco river di 4 lokasi, dan membuat bank sampah di 17 lokasi.

Bidang Usaha Kecil/Menengah
IGA (Income Generating Activity) grup Astra memiliki 835 kelompok binaan dan memiliki 33.602 orang masyaraat penerima program binaan, penerima program micro finance berbasis syariah sebanyak 322 orang, pembinaan UKM YDBA sebanyak 9182 UMKM, penyerapan tenaga kerja sebanyak 61.385 orang, UMKM mandiri sebanyak 91 UMKM, Lembaga Pengembangan Bisnis (PLB) sebanyak 914 PLB, Lembaga Keuangan Mikro (LKM) sebanyak 10 LKM, pembinaan pemuda putus sekolah oleh Yaysan Darma Bakti Astra (YDBA) sebanyak 588 orang.

Bidang Kesehatan
Dalam bidang kesehatan Astra menyediakan mobil kesehatan Astra (mokesa)/pengobatan gratis sebanyak 116.093 mobil, pembinaan posyandu sebanyak 1.547 posyandu, penyediaan kantong darah sebanyak 174.489 kantong, generasi sehat Indonesia (donasi kacamata sebayak 9.048 buah dan kampung berseri Astra sebanyak 30 lokasi.   

Selama 60 tahun Astra tumbuh dan berkembang bersama bangsa. 

Sumber Referensi Tulisan dan Gambar: www.astra.co.id  dan www.wikipedia.org
                     
                               

Jumat, 08 Desember 2017

Sumber Gambar: juragancipir.com

Akhir-akhir ini banyak berita-berita hoax yang tersebar di internet. Bahkan, berita-berita tersebut menimbulkan konflik SARA, menyakiti, dan menghina sekelompok orang sehingga dapat menimbulkan perpecahan. Berikut ini ada 7 cara agar kita bijak menggunakan dunia digital. 

1.  THINK
True=> Coba cek apakah postingan atau sesuatu yang akan kita share benar sesuai dengan fakta/kebenaran. Hurtful=> Coba pikirkan apakah sesuatu yang kita posting akan menyakiti orang lain. Illegal=> Coba pikirkan apakah sesuatu yang akan kita posting/share mengandung sesuatu yang ilegal. Necessary=> Coba pikirkan apakah sesuatu yang akan kita share/posting penting untuk diri kita sendiri dan orang lain. Kind=> Coba pikirkan apakah sesuatu yang akan kita posting/share mengandung nilai kebaikan. Jika, sudah memenuhi kelima point ini, maka silahkan share atau posting.

2.  RESPECT
Carilah kesamaan dan cobalah pahami perbedaan pendapat. Coba posisikan diri kamu di posisi orang lain. Jangan posting/share sesuatu yang akan membahayakan diri kita atau bahkan menyakiti hati orang lain.

3.  TURN BACK THE HOAX
Jika kamu mendapatkan postingan dari orang lain, maka jangan langsung kamu share/posting. Tenangkan diri, perhatikan latar belakang masalah dalam postingan, lihat dari dua sisi yang berbeda, cek-ricek dan klarifikasi kebenarannya.

4.  TAKE CARE YOUR SELF BRANDING
Ciptakan brand-mu di sosial media. Setiap orang punya cara masing-masing dalam mengekspresikan dirinya di sosial media. Ingatlah selalu, bahwa postingan kamu di sosial media mencerminkan diri kamu.
Sebetulnya, banyak hal/postingan positif yang dapat kamu lakukan di sosial media. Misalnya, kamu hobi masak, maka kamu dapat memposting hasil masakanmu di sosial media. Kamu hobi fotografi atau travelling, maka kamu dapat mengisi sosial media atau blog kamu dengan hal tersebut.

5.  TELL, REPORT, BLOCK
Jika ada konten yang tidak benar/menyakiti hati, maka tidak perlu dilawan dengan kata-kata yang kasar. Lakukan TELL, REPORT, BLOCK. TELL=> beri nasihat melalui pesan pribadi dengan kata-kata yang baik. REPORT=> Jika tidak digubris, gunakan fitur report untuk melaporkan kepada penyedia layanan sosial media. BLOCK=> Unfollow/unfriend ada baiknya. Sumber-sumber konten negatif yang ada cukup kita block. Tidak perlu mengintervensi orang lain.

6.  POSTING NGGAK YA?
Pertimbangkanlah apakah sesuatu yang akan kita posting/share: Benar? Membantu? Menginpirasi orang lain? Jika mengandung kebermanfaatan makan postinglah.

7.  INGAT HIDUP NYATAMU!
Hindarkan diri kamu dengan kecanduan media digital. Bagaimana pun asyiknya dunia digital, ingatlah kamu punya dunia nyata. Kamu perlu bersosialisasi dengan orang-orang di sekitarmu. 

Guys... yuk, cerdas berselancar di dunia internet!!

Catatan: Materi disaring dari seminar #internetbaik