Kaki kecil ini
pernah menginjakan kaki di wilayah ujung pulau Jawa. Tepatnya di kota Surabaya. Perjalanan darat dari Jakarta selama beberapa hari cukup membuat kami kelelahan. Namun, rasa lelah itu terbayar sudah, tatkala melihat keindahan kota Surabaya.
Menginjakan kaki di sini, membuatku kembali teringat legenda yang sering kubaca waktu kecil. Ya, tentang pertarungan antara seekor ikan Hiu yang bernama Sura dan seekor buaya yang bernama Baya. Pertarungan dua hewan inilah yang merupakan cikal bakal nama Surabaya.
Kota Surabaya memang tak pernah ada
lelahnya untuk mencetak berbagai prestasi dari kancah internasional hingga
nasional. Baru-baru ini, daerah dengan julukan Kota Pahlawan masuk dalam
nominasi finalis Guangzhou International Award for Urban Innovation 2018.
Ah, ingin rasanya menginjakan kaki kembali ke Surabaya. Bersama kamu... hehe
Surabaya menjadi kota satu-satunya di Indonesia bahkan
Asia Tenggara yang masuk dalam ajang penghargaan bergengsi tersebut. Pesertanya
berasal dari 193 kota dari 66 negara dan Surabaya berhasil masuk dalam 15
besar.
Nah, hal itu juga terlihat dari pemandangan indah
bermekaran bunga Tabebuya yang membuat kota yang saat ini dipimpin bu Tri Risma
seperti Jepang. Berikut 10 potret keindahannya,
1. Bunga Tabebuya di Jalanan Surabaya
Bunga Tabebuya atau Chrysotricha adalah jenis tanaman yang berasal dari negara Brasil. Pohon dari tanaman ini bisa tumbuh tinggi, sehingga membuat jalanan Surabaya terlihat lebih rindang.
2. Memiliki Warna yang Berbeda
Tanaman ini memiliki warna yang berbeda-beda, ada yang berwarna merah muda, merah, putih, dan kuning. Namun, yang biasanya sering tumbuh di jalanan Surabaya adalah yang berwarna merah muda dan kuning.
3. Batang Pohon Tabebuya Tidak Mudah Rontok
Batang pohon Tabebuya tidak memudah rontok, jadi saat berbunga lebat bunganya masih cantik di atas pohon membuat jalanan terlihat lebih rindang. Akarnya kuat, namun tidak merusak bangunan atau tembok.
4. Bunga Tabebuya Memiliki Panjang hingga 11 cm
Bunga pohon Tabebuya memiliki panjang hingga 11 cm, jadi tumbuhnya bisa bergerombol dan berbentuk terompet. Dengan warna bunganya yang cerah, tentu akan menarik mata para pejalan kaki di kota berlambang hiu dan buaya.
5. Tumbuh Subur di Daerah Beriklim kering
Tabebuya memiliki ketahanan hidup yang lebih panjang di daerah beriklim kering.
Baca juga: Bborobudur Temple I'm Coming
Banyak yang memelihara Tabebuya menjadi tanaman hias. Perawatannya pun tidak sulit, hanya perlu dipangkas tangkainya yang mati saja.
7. Ada Dua Jenis Pohon Tabebuya yang Terkenal
Hanya ada dua jenis Tabebuya yang cukup populer, itu adalah Tabebuya Kuning dengan panjang batang pohon mencapai 8 meter. Dan Tabebuya Merah muda yang saat ini banyak dijalanan kota Surabaya.
8. Hanya Mekar Dua Kali dalam Setahun
Sakura dari Brasil ini hanya mekar dua kali dalam setahun. Sekali mekar, daunnya sangatlah sedikit. Paling bagus saat musim gugur tiba, bunganya akan jatuh di jalanan dan tersapu angin terbang kesana kemari.
9. Masa Waktu Mekar
Masa waktu bermekaran Tabebuya sekitar bulan September, Oktober, dan November. Jadi kamu kalau ingin melihat bunga ini, datanglah setiap akhir tahun.
10. Tumbuh Mekar di Sepanjang Jalan
Mekarnya bunga Tabebuya ada di jalan Ahmad Yani, Darmo, hingga Mayjen Sungkono. Biar bisa foto-foto ala Jepang, bawa kameramu yang paling bagus ya.