Candi
Borobudur sebetulnya terletak di kabupaten Magelang, provinsi Jawa Tengah
(Central Java). Namun, banyak yang mengira bahwa Candi Borobudur terletak di provinsi D.I Yokyakarta. Padahal, kota Magelang bukanlah wilayah provinsi D.I Yokyakarta, tetapi
masuk ke dalam provinsi Jawa Tengah. Kabupaten Magelang memang berbatasan
langsung dengan provinsi Yokyakarta. Jarak antara Yokyakarta dan Magelang hanya
satu jam perjalanan saja. Atau menghabiskan Rp15.000,00 naik bis.
Dari
dulu, saya memang ingin sekali mengunjungi candi yang dibangun pada masa
pemerintahan Raja Samaratungga ini. Menurut pelajaran sejarah yang saya ingat
saat SMA, Candi Borobudur didirikan pada masa kekuasaan kerajaan Mataram Kuno.
Nama Borobudur sendiri merupakan gabungan antara kata “bara” dan “budur”. “Bara”
artinya adalah “kompleks” sedangkan “budur” artinya adalah “atas”. Ya, letak
canbo memang lumayan tinggi. Saya cukup ngos-ngosan menaiki tangga menuju
puncak (hehe). Jadi, "Borobudur" artinya adalah kompleks candi yang
terletak di ketinggian (atas). Kompleks candi ini digunakan sebagai tempat
beribadah rutin (zaman old), kalau zaman now, tempat ini lebih dijadikan
sebagai destinasi wisata yang wajib dikunjungi saat traveling ke pulau Jawa. Walalupun,
pada hari raya Waisak, umat Budha pun biasanya melakukan ziarah keagamaan di
canbo. Sebagai orang Sumatera, tentu saja saat exicited saat berkunjung ke
sini. Iya dong, selama ini saya hanya dapat melihat canbo dari buku-buku atau
televisi saja. Sekarang, saya dapat menginjakkan kaki di situs sejarah megah ini. Wow! Akhirnya
saya tiba juga ya di candi yang memiliki 504 arca Budha (aslinya). Ya, walaupun sekarang
jumlahnya tidak sebanyak itu lagi. Berapa ya tepatnya. Hmm.. saya tidak menghitung saat di
sana.. hehe
Tahun
2012, saya prnah ke Jogja, saat itu saya akan pikir rombongan akan mampir di
canbo. Tetapi, ternyata tidak. Rombongan kami hanya mengunjungi Candi Prambanan.
Agak kecewa sih, tapi terhibur juga karena Candi Prambanan tak kalah eloknya
dari candi Borobudur. Lagi pula, Sendaratari Ramayana yang saya saksikan sangat
keren.
Pada
kesempatan #solotrrip kali ini, saya pun mewujudkan keinginan saya yang sempat
tertunda, yaitu mengunjungi Candi Borobudur. Kebetulan, di Magelang saya
memiliki seorang teman yang baik hati, cantik, sholehah, dan rajin menabung. Medya
namanya. Ingat ya, Medya bukan Media. Saya pun memintanya menjadi tour guide selama
beberapa hari di Magelang. Asyikk....
Pukul
10.00 pagi dengan sedikit tergesa-gesa akhirnya saya tiba juga di terminal bis
Tirtonadi, Solo. Saya naik bis EKA CEPAT jurusan Surabaya-Magelang dengan ongkos Rp30.000,00.
Saya merupakan penumpang terakhir. Bus sudah bergerak dikit demi sedikit saat saya tiba. Hanya ada
dua kursi lagi yang kosong. Satu kursi di sebelah Mas-Mas, dan satu kursi lagi
di sebelah Mbah Kakung. Akhirnya saya memilih duduk di samping Mbah Kakung yang
ternyata turun di Jogja.
Setelah
kurang lebih menempuh 3 jam perjalanan, bis EKA CEPAT yang saya tumpangi akhirnya tiba di terminal bis Tidar, kota Magelang.
Saya
turun dari bis dan duduk di depan loket sambil memberi kabar kepada Medya bahwa
saya sudah tiba di Magelang. Setelah menunggu sekitar 20 menit akhirnya yang
dinanti pun datang. Setelah melepas rindu, kami akhirnya pergi ke rumah kos
Medya yang terletak di daerah Armada Estate, A. Yani.
Kota
Magelang menyenangkan. Ya, udaranya begitu sejuk. Baru beberapa jam saja saya sudah
kerasan tinggal di sini. Kabupaten Magelang memang termasuk daerah pegunungan.
Gunung-gunung besar seperti gunung Sindoro dan gunung Sumbing ada di sini. Kedua
gunung ini favourite pendaki pastinya. Ya, tapi kedatangan saya ke sini bukan
untuk mendaki gunung, tetapi saya ingin mengobati rasa penasaran terhadap kemegahan Candi Borobudur.
Sore
itu, kota Magelang diguyur hujan. Udara menjadi semakin dingin saja. Ba’da Magrib
hujan agak reda. Medya mengajak saya ke alun-alun kota Magelang. Di sana kami mampir
di angkiran favourite-nya dan menikmati nasi kucing, wedang jahe, dan aneka
sate-satean. Kenyang sekali rasanya.
Sekitar
pukul 10 malam kami kembali ke rumah kos dan beristirahat. Esok harinya
kami bersiap-siap untuk melakukan perjalanan ke Candi Borobudur. This is it!
Pagi
itu sekitar pukul 08.00 WIB kami menuju lokasi Candi Borobudur. Komplek Candi
Borobudur terletak di kecamatan Borobudur. Medya menyarankan sebaiknya datang
ke Candi Borobudur pagi hari supaya udara di atas tidak terlalu panas.
Jarak
antara Armada Estate dan lokasi canbo saya perkirakan hampir sekitar 20 menit
perjalanan menggunakan sepeda motor.
Sesampainya
di lokasi, kami memarkirkan kendaraan. Setelah itu, kami berjalan menuju area Candi.
Di pintu masuk kami membeli tiket seharga Rp40.000,00. Lalu petugas memeriksa
setiap tas pengunjung. Pengunjung yang kedapatan membawa makanan atau minuman
dari luar harus menitipkan barangnya kepada petugas. Pengunjung tersebut lalu diberi
nomor penitipan. Barang yang dititip boleh diambil di pintu keluar, saat akan
pulang.
Setelah
membeli tiket kami melewati pintu masuk. Dari kejauhan megahnya Candi Borobudur
sudah terlihat. Finally, Borobudur Temple, I’m Coming!
Kami
langsung disambut oleh para pedagang aneka oleh-oleh seperti gantungan kunci
dan patung-patung. Penjual kacamata,
topi, dan minuman dingin juga tak mau ketinggalan menawarkan barang dagangannya.
Nah, yang ramai diserbu pengunjung adalah tempat penyewaan payung. Karena di
atas hampir tidak ada tempat berlindung maka sangat penting menggunakan payung
agar tidak terlalu kepanasan. Biaya menyewa payung hanya Rp5000,00. Ya kalau
mau bawa dari rumah juga boleh kok.
Sebelum
masuk ke dalam candi kami duduk dulu di bawah pohon. Kami cukup kelelahan berjalan
kaki dari tempat parkir kendaraan sampai bagian depan candi. Setelah
beristirahat 15 menit kami mulai berjalan memasuki Candi Borobudur. Cukup
ngos-ngosan juga rasanya menaiki tangga demi tangga untuk sampai di puncak.
Namun rasa lelah itu terbayar ketika berhasil tiba di puncak. Candi Borobudur
begitu megah dan mengandung nilai historis yang tinggi. Maka tak heran jika
canbo pernah masuk dalam 7 keajaiban dunia.
Setelah
sampai di puncak saya langsung take in action. Tak lupa petugas mengingatlan
para pengunjung untuk tidak menyentuh atau menaiki candi-candi agar keindahan
bangunan candi tetap terjaga. Jadi pengunjung yang cerdas ya...
Dulu aku ke Borobudur waktu zaman sekolah ka. Dan belum pernah kesana lagi. Saat itu belum sempat keliling semua daerah Jogja. Pengen deh ajak keluarga kesana, kulinernya juga anak dan harganya terjangkau. Kalau kata suamiku begitu hehe
BalasHapushayukk kak.. ke sana lagi bareng keluarga, ngetrip bareng anak2 lebih seru kayaknya ya ^^
HapusSaya terakhir ke Borobudur pas masih SMA hehehe... Pengen ke sana lagi suatu saat nanti :D
BalasHapushihi... udah lama juga ya, hayukklah kak main lagi ke Borobudur
HapusBaru tahu nih kalau Borobudur ada singkatannya juga, Canbo hehee, lucu juga
BalasHapushihi.. aku juga baru tau dari temen kemaren mbak
HapusWah, udah lama banget gak ke Canbo. Pengen deh ke sana lagi, pefotoan sambil jajan souvenir :D
BalasHapushayuklah kak.. jangan lupa ajak aku ya ^^
HapusDulu ke Borobudur sama keluarga jaman masih piyiiiik banget. Lalu pas kuliah napak tilas bareng temen-temen. Tetep takjub dengan kemegahannya
BalasHapushihi... gak bosen2 ya kak ke sana
HapusMasih banyak trip lain yang menanti ya jun
BalasHapusdalam waktu dekat belom ada sih Mbak... hihi
HapusWah pengen kesini... 3 kali ke jogja malah ga pernah mampir kesini hehe
BalasHapushehehe... hayuk mbak... datang lagi ke Magelang ^^
HapusDua tahun lalu aku sesruan ke Candi Borobudur tapi sayangnya kesiangan haha jadi puanasnya nampwool. Padahal nginepnya di rumah homestay gitu deket banget tinggal jalan kaki. Mestinya jam 6 pagi udah ada di candi biar bisa menikmati alam dan foto2 keren...kapan2 ah mau ke Borobudur lagi.
BalasHapusiyah.. kalo kesiangan panase emang pool bangt... kayaknya enakan sore ke ini mbak,
HapusSaya sama sekali belum pernah ke canbo, ke Magelang cuman nanjak ke Merbabu aja. Hiks.. Semoga aja kelak ada rezeki bisa kesana bareng suami dan anak.
BalasHapusasyik banget nanjak ya Mbak, aku kemarin pingin nanjak tapi agak ada temen -__-
HapusPengen ke sana lagi membuktikan benarkah candi borobudur adalah bekas peninggalan islam.
BalasHapushayuk kak, datang lagi ^^
HapusMau dong dipayungnya. Barangkali juga payung hidup.
BalasHapusHehehe... bercanda Mbak.
Saya juga pengen ke Borobudur. Waktu ke Jogya kemarin, hanya bisa jalan-jalan ke Prambanan. Borobudur belum. Ini candu udah dari zaman SD sudah selalu muncul di buku pelajaran.
Berharap bisa ke sana. Makasih ceritanya ya mbak. Salam traveller. Siapa tahu bisa trip bareng.
Idrus Gorontalo
Datang lagi ka ke Jawa Tengah... heheh
HapusOpen trip yook
Aku pulang dari borobudur kesuburan Gara2 relief nya di ruqyah suamiku kwkwkw. Trus di ancaman 7 turunan gak boleh ke sana lagi
BalasHapusseriusan Mbak sampe 7 turunan... waduhhh
Hapuskeren dan cantik yah..
BalasHapusCV TUGU TOUR