Tak bosan rasanya menyusuri Jalan
Braga. Ya, sebuah jalan yang terletak di jantung kota Bandung. Begitu menginjakkan kaki di sini, Bandung tempo dulu langsung terasa. Hal ini didukung juga oleh bangunan-bangunan tua yang ada di sepanjang Jalan Braga. Ya, saya memang menyenangi wisata kota tua. Saya begitu antusias.
Jalan Braga terletak di posisi yang strategis. Namun, yang paling ingin saya kunjungi saat ke sini adalah Museum Asia Afrika. Sebetulnya saya sangat ingin masuk ke museum ini, tetapi saat saya lewat sedang tutup. Ya, karena saya datang Minggu pagi. Tahun 2016 saya juga gagal mengunjungi tempat ini. Ternyata di tahun 2017 saya gagal lagi. Mungkin saya harus mengunjungi Bandung untuk ketiga kalinya.. hehe
Rencananya hari itu kami akan membuat tulisan FLP di masjid Raya Bandung. Untuk menuju ke sana kami diharuskan berjalan kaki. Wah.. favourite saya nih. Senang rasanya menyusuri kota Bandung dengan kaki. Dengan begitusaya lebih puas menikmati pemndangan kota Bandung yang asri. Setelah berjalan cukup lama, akhirnya kami tiba alun-alun kota, berfoto-foto, lalu melanjutkan kembali melanjutkan perjalanan menyusuri Jalan Braga sebelum akhirnya kami berhenti di masjid Raya Bandung untuk pengambilan foto yang ketjeh.
Saya flashback ke tahun 2016. Saat itu saya menyempatkan diri sholat di masjid Raya. Ternyata Masjid ini sangat luas ya. Saya terkagum-kagum.
Jalan Braga terletak di posisi yang strategis. Namun, yang paling ingin saya kunjungi saat ke sini adalah Museum Asia Afrika. Sebetulnya saya sangat ingin masuk ke museum ini, tetapi saat saya lewat sedang tutup. Ya, karena saya datang Minggu pagi. Tahun 2016 saya juga gagal mengunjungi tempat ini. Ternyata di tahun 2017 saya gagal lagi. Mungkin saya harus mengunjungi Bandung untuk ketiga kalinya.. hehe
Rencananya hari itu kami akan membuat tulisan FLP di masjid Raya Bandung. Untuk menuju ke sana kami diharuskan berjalan kaki. Wah.. favourite saya nih. Senang rasanya menyusuri kota Bandung dengan kaki. Dengan begitusaya lebih puas menikmati pemndangan kota Bandung yang asri. Setelah berjalan cukup lama, akhirnya kami tiba alun-alun kota, berfoto-foto, lalu melanjutkan kembali melanjutkan perjalanan menyusuri Jalan Braga sebelum akhirnya kami berhenti di masjid Raya Bandung untuk pengambilan foto yang ketjeh.
Saya flashback ke tahun 2016. Saat itu saya menyempatkan diri sholat di masjid Raya. Ternyata Masjid ini sangat luas ya. Saya terkagum-kagum.
Jalan Braga Spot Foto Yang Asyik |
Ini adalah kedatangan saya untuk kedua kalinya di Bandung. Kali ini, saya
datang sebagai delegasi FLP Wilayah Bengkulu dalam rangkaian kegiatan Munas 4. Kamis sore saya sudah menginjakan kaki (kembali) di kota yang terkenal akan neng geulis-nya ini.
Tahun 2016 adalah kedatangan saya di bandung untuk pertama
kalinya. Saat itu saya begitu kagok. Agak cemas. Bagaimana tidak, saya tiba pukul 20.00 WIB, di kota asing, seorang diri. Perasaan saya sedikit tenang saat sudah bertemu teman di daerah Cicendo. Teman yang baik ini bersedia menampung saya selama seminggu di Bumi Pasundan.
Lukisan-Lukisan Cantik Terdapat Di Beberapa Titik |
Area di sekitar pusat kota Bandung memang asyik. Tahun 2016, saya bahkan hampir setiap hari menyusuri Jalan Braga. Entah untuk membeli beberapa keperluan atau sekedar mengencang otot kaki saja. Jika lelah, saya duduk sambil menikmati air mineral yang selalu saya bawa.
Kota Bandung yang sejuk dan tertata membuat saya betah berjalan kaki. Berbeda sekali dengan kota saya yang begitu panas. Jangankan berjalan kaki, keluar rumah saja rasanya enggan jika cuaca sedang terik.
Kota Bandung yang sejuk dan tertata membuat saya betah berjalan kaki. Berbeda sekali dengan kota saya yang begitu panas. Jangankan berjalan kaki, keluar rumah saja rasanya enggan jika cuaca sedang terik.
Bahagia rasanya dapat kembali menyusuri Jalan Braga. Ya, terlebih lagi kedatangan saya kali ini. Saya lebih rileks dan enjoy. Sangat berbeda dengan kedatangan saya pada tahun 2016. Kala itu saya datang ke Bandung dengan sejuta kilogram beban di pundak. Waduh! Tapi sekarang saya sudah move on lho ya!
Foto-Foto Cantik |
Oke kembali ke topik. Ini tentang Jalan Braga. Pertama kali saya mengenal/mendengar/mengetahui Jalan Braga adalah pada saat kuliah. Jalan Braga merupakan salah satu bait dari puisi Wajah Kita karya Hamid Jabbar.
Berikut ini cuplikan puisinya:
.....Bila kita selalu berkaca setiap saat
dan di setiap tempat
Maka tergambarlah:
Alangkah bermacamnya
Wajah kita
Yang berderet bagai patung
Di toko mainan di Jalan Braga....
Sejak saat itu
saya begitu penasaran bagaiman sih sebenarnya Jalan Braga itu. Kok banyak patung? Banyak Mainan? Beberapa pertanyaan terlintas di benak saya. Dan, alhamdulilah,
sejak lulus kuliah sudah dua kali saya menginjakkan kaki di Jalan Braga. Saya baru tahu ternyata Jalan Braga adalah pusat perbelanjaan dan kuliner juga. Jadi wajar saja jika dikatakan dalam puisi tersebut bahwa "wajah kita" bagai patung yang berderet di Jalan Braga. Ya, patung-patung yang dijual di sana. Berbeda-beda bentuknya.
Ya, tidak dapat saya pungkiri bahwa latar atau setting sebuah karya sastra mampu membuat saya penasaran dengan tempat tersebut. Tentunya saya penasaran apa yang menarik dari tempat tersebut sehingga dijadikan latar dalam sebuah tulisan.
Tidak puas rasanya melihat pemandangan Jalan Braga di televisi atau internet. Lebih senang rasanya jika menginjakan kaki langsung dan menikmati suasananya.
Ya, tidak dapat saya pungkiri bahwa latar atau setting sebuah karya sastra mampu membuat saya penasaran dengan tempat tersebut. Tentunya saya penasaran apa yang menarik dari tempat tersebut sehingga dijadikan latar dalam sebuah tulisan.
Tidak puas rasanya melihat pemandangan Jalan Braga di televisi atau internet. Lebih senang rasanya jika menginjakan kaki langsung dan menikmati suasananya.
Tahun Depan Semoga Bisa Ke Sini Lagi Ya |
Jalan Braga ini sebetulnya pusat kegiatan masyarakat. Aneka dagangan ada di
sana. Namun yang paling menarik hati saya adalah
bangunan-bangunan tua yang masih terawat bederet di sana.
Jika dilihat dari sajak Hamid Jabbar tersebut seperti Jalan Braga merupakan tempat berkesenian. Hal ini terlihat dari beberapa titik terdapat lukisan. Entah siapa yang melukisnya. Tampaknya tidak dijual dan sengaja dipajang di sepanjang Jalan Braga untuk mempercantik kawasan tersebut.
Sempat lewat di jalan Asia-Afrika waktu ke Bandung kemaren, tapi gak nemu jalan Braga itu mbak, heuheuh
BalasHapusWah.. sayang banget.. heheh
HapusMonggo ke Bandung lagi ^^
ih, aku terpana dengan lukisannya. Lukisan bunga itu lho, cantik ya
BalasHapusAku uga terpana, makanya banyak foto2 di sana ^^
HapusAsik nih jalan" terus hehe...
BalasHapusItu sisa2 lama pus ^^ sekarang mau jalan2 ngeri2.. hehhe
HapusRasanya aku ingin berkunjung ke Bandung tapi susah bagi waktu antara kerja dan jalan - jalan
BalasHapusSemangat zah, ambil cuti aja beberapa hari.. Bandung lumayan deket kok ^^
HapusDulu jaman baru lulus kuliah aku pernah tinggal di belakangnya jl Braga Mba. Jadi punya memori sendiri dengan jalan ini. Ramah pedestrian dan banyaaak makanan! Hihi
BalasHapusIta tho.. wah pasti Ata sering banget ke sini ya ^^
HapusTernyata banyak ya JL Braga di Bandung, pas pertama kali liat tulisan Jl Braga eh langsung Foto2 takut kehilangan moment. taunya ternyata, banyak banget JL Braganya. hahaha
BalasHapusHahhaa.. Iya itu ada foot Mbak Mira nampang deket lukisan ^^
Hapuswaktu aku masih SD sempat tinggal di Bandung selama 1 tahun dan nggak tahu sama sekali sama jalan Braga ini. Akhirnya pas ke Bandung lagi tahun 2010 aku bela-belain ke jalan Braga sekalian nostalgia masa-masa SD dulu
BalasHapuswah asyik ya Mbak nostalgia kembali ^^
HapusKerennnn yaa.. JAlan Braga.. kemarin ke Bandung cuma lewat aja. Nggak mampir, ga bisa nikmati suasana :D kalo ke Bandung lagi mampir ahhh ke sini
BalasHapushayuk Mbak main ke Bandung lagi, sempatkan mampir di sana.. hihi
HapusBisa gawat itu kalo jalan. Annasya Pasti ga mau di gendong
BalasHapusseru kalo ngajak Annasya ke sana, pasti kita capek ngejarnya.. heheh
HapusKapan2 nanti sekeluarga ke sana
BalasHapusAmiin.. semoga tahun ini terwujud ya Mbak ^^
HapusBelum pernah kesini euy...����
BalasHapusJunita suka jejalan juga ternyataa
ayo Mbak ke sini ^^
HapusBandung braga yang penuh kenangan ya? kadang juga membangun luka
BalasHapuswaduh... kok ngingetin tentang luka itu :D
HapusNostalgia acara MUNAS di Bandung nih... jalan-jalan...
BalasHapusPingin MUNAS lagi.. hihihi
HapusAku lahir di Bandung dan memang urang SUnda. Duluuu sering banget ke Braga tapi setelah punya anak makin ke sini malah ga pernah tau pembaruannya sepeti apa. Dengan melihat foto2 dan tulisan mbak, aku jadi tau deh dan kepengen secara detil berkeliling Braga. Dulu mah udah horang kayah loh kalau tinggal di Braga :D
BalasHapusWah.. ketemu urang Bandung asli nih,
Hapuswah berarti dulu kawasan Jalan Braga itu kawasan elit ya Mbak
Wah jadi membuat saya merindukan jalan itu. Dulu pernah ada kenangan dengan pak suami waktu baru menikah. Kami jalan-jalan ke sana karena kebetulan waktu itu event buku di sana. Jadi nostalgia ��
BalasHapuswah asyik ya Mbak punya kenangan khusus.. heheh
Hapus