Ekspedisi Netra atau Blind Expedition adalah sebuah kegiatan pendakian tuna netra,
kolaborasi antara PANTERA FISIP UNPAD x ELHIJAB bersama PERTUNI (Persatuan Tuna
Netra Indonesia) Kabupaten Bandung. Pendakian ini dilakukan di Gunung
Manglayang pada tanggal 2-3 Desember 2017 yang bertepatan dengan Hari
Disabilitas Internasional. Melalui kegiatan ini, sebanyak 20 orang penyandang
disabilitas netra dapat membuktikan bahwa stigma negative yang ada di
masyarakat tidaklah benar. Salah satu stigma negative tersebut antara lain
memandang bahwa disabilitas adalah sebuah keterbatasan. Kegiatan ini juga
memberikan peluang kepada para penyandang disabilitas untuk melakukan sebuah
kegiatan yang biasa dilakukan oleh orang “awas” pada umumnya. Mereka dapat
merasakan bagaimana tantangan ketika mendaki gunung juga berbagai perasaan yang
muncul ketika naik gunung.
Selain itu, kami pun berusaha untuk menginspirasi
teman-teman yang memiliki kasus serupa dengan kami di tempat lain dan untuk
membuka mata dunia bahwa kegiatan di alam bebas yang beresiko tinggi pun dapat
dilakukan oleh disabilitas netra dengan teknik dan alat yang tepat.
Hari pertama, Sabtu 2 Desember 2017
20 peserta pendakian Ekspedisi Netra yang terdiri
8 orang dewasa netra dari Pertuni Kab. Bandung, 7 laki-laki dan 1 perempuan,
serta 12 orang siwa-siswi dari SLB A Negeri Bandung, 9 laki-laki dan 3
perempuan diberangkatkan dari kampus Fisip Unpad, di Jatinangor, setelah
sarapan pagi, periksa kesehatan, pemanasan, dan upacara pembukaan dan
pemberangkatan. Dari kampus Fisip Unpad yang merupakan markas pecinta alam
Pantera, penggagas Ekspedisi Netra, peserta atau para pendaki netra dibawa
angkutan milik kampus Unpad, yang ditemani para pendamping dari Pantera
sendiri, Para guru SLB A Negeri Bandung, dan volunteer dari Elhijab, Himpala Elcorp, ke kaki Gunung Manglayang.
Barubeureum.
Dari
Barubeureum, tim ekspedisi yang dibagi 4 kelompok ini, mulai mendaki Gunung
Manglayang. Mereka harus melewati 6 pos pendakian, dengan medan yang cukup
berat, tanjakan yang vertikal, jalur yang berjurang, dan trek yang harus
menggunakan tali karmantel untuk membantu pendakian. Untunglah, beberapa bulan
ke belakang mereka dan tim Pantera kerap melakukan latihan dan simulasi di
kawasan hutan Unpad dan bahkan jalur pendakian awal Manglayang, Barubeureum. 4
jam lebih mereka melakukan pendakian, dan selamat sampai di puncak tanpa
kendala apa pun. Cuaca pun mendukung: cerah dan berhawa sejuk. Salut kepada
para pendaki netra, dalam kondisi darurat sekalipun mereka bisa melaksanakan
ibadah sholat dengan baik, dan selalu berjamaah.
Di puncak, tim pendamping yang tidak hanya dari
Pantera, SLB A Negeri Bandung, dan Himpala Elcorp, mereka juga dibantu puluhan volunteer dari pelbagai kalangan,
banyaknya dari anggota pecinta alam lain, dalam memberi fasilitas kepada para
pendaki netra. Termasuk mendirikan tenda, penyediaan makan dan minum, dan api
unggun di puncak. Untuk tim medis Ekspedisi Netra dibantu 3 paramedis dari
Stikes Unjani Cimahi. Malam pendakian ditutup dengan perkenalan antar pendaki
dan pendamping, juga persembahan dari beberapa pendaki netra dan pendamping:
puisi, bernyanyi, penampilan suling dan karinding. Jam 10 malam semuanya
terlelap.
Salam,
Tim Ekspedisi Netra
Wah alhamdulillah lancar pendakian oleh tuna netra. Ini terbanyak yaaa.Hebat semangat nyaa.
BalasHapusAku suka Naik gunung. Tapi blm pernah ke manglayang
Mashaa Allah, baca ini bikin aku terinspirasi banget, hebat ya Mba temen-temen ini. Aku aja belum pernah daki gunung.
BalasHapusngomong-ngomong tentang daki mendaki nih ya, aku belum pernah mendaki gunung hehehheee...kalau bukit sering
BalasHapusKeren banget. Jadi ngebuktiin kalau keterbatasan mereka ga jadi halangan untuk melakukan bnyak hal
BalasHapusLuar biasa ya.. Kegiatan ini membuktikan kalau keterbatasan bukan sebuah penghalang untuk mencapai tujuan..
BalasHapusBahkan aku belum pernah mendaki gunung. Kalah nih sama mereka..
BalasHapusWooww!! Jiwa petualang yang menarik jadi kangen dengan massa kuliah dulu..sehabis baca artikel diatas..😊😊
BalasHapusSangat bagus buat diikuti bgai encinta petualangan
BalasHapus