Gak terasa udah mau week end lagi. Ayo, kita kemana?
Akhir-akhir ini rasanya waktu cepet bener berlalunya alias time flies so fast. Dan terkadang rasanya gak adil. Dari hari Senin ke Minngu rasanya lama banget ya, sedangkan dari Minggu ke Senin rasanya cepet bener ya... hehe
Akhir-akhir ini rasanya waktu cepet bener berlalunya alias time flies so fast. Dan terkadang rasanya gak adil. Dari hari Senin ke Minngu rasanya lama banget ya, sedangkan dari Minggu ke Senin rasanya cepet bener ya... hehe
Ya, ada banyak cara untuk menikmati week end. Salah satu cara menikmati week end yang asyik adalah dengan traveling. Hal inilah yang saya lakukan di week end minggu lalu. Gak ada salahnya dong menghabiskan week end di suatu tempat setelah berlelah lillah dengan rutinitas di weekday.
tracking dulu biar sehat |
Oke, week end minggu lalu saya habiskan di kabupaten Bengkulu Tengah. Tepatnya di desa Tabalagan. Kebetulan salah satu mahasiswa magang di tempat saya berkerja, Riska, berasal dari desa Tabalagan. Dia mengajak kami berkunjung ke rumahnya. Dia juga akan mengajak kami mandi di air terjun yang letaknya tidak terllau jauh dari rumahnya. Wah, tentu saja saya bersedia ikut. Bagaimana tidak, sudah cukup lama rasanya saya main ke hutan. Ah, saya pun jadi kangen hutan. Duh, hutan saja saya kangenin, apa lagi kamu.
parkir motor di sini ya, bayar 2000 rupiah saja |
Curug Embun nama air terjun yang akan kami kunjungi. Mendengar nama Curug Embun, saya pun teringat salah satu air terjun yang ada di kabupaten Kepahyang, Curug Embun juga namanya. Saya baru tahu, ternyata ada dua Curug Embun di provinsi Bengkulu. Kedua air terjun yang berada di tempat berbeda ini memiliki nama yang sama.
Pukul 9 pagi kami berkumpul di SPBU Air Sebakul. Tak lupa kami membawa perbekalan. Dan setelah pasukan siap kami mulai menarik gas menuju desa Tabalagan.
lurus, belok kanan ya |
Desa Tabalagan terletak di kabupaten Bengkulu Tengah. Desa ini dekat dengan kota Bengkulu. Hanya butuh waktu 30 menit kita sudah sampai di desa Tabalagan.
Setiba di desa Tabalagan kami langsung mencari rumah Riska. Si empunya rumah menyambut kami dengan hangat. Riska mengajak kami berkeliling di sekitar rumahnya, melihat pemandangan alam sekitar (hehe). Sekitar pukul 11 kami beranjak menuju Curug Embun.
ini dia Curug Embun |
Dari rumah Riska ke Curug Embun hanya sekitar 15 menit menggunakan sepeda motor. Jalan yang dilewati tergolong kurang bagus. Banyak jalan yang berlubang karena sering dilewati oleh truk pengangkut batu bara. Ya, sebelum tiba di air terjun kami melewati perusahaan batu bara besar dengan puluhan truk di depannya. Bahkan, setelah pulang dari Curug Embun saya menyadari bahwa air curug sedikit berbau batu bara.
Jadi, total waktu yang dibutuhkan untuk tiba di Curug Embun (Tabalagan) adalah sekitar 45 menit dari kota Bengkulu.
air curug yang segar |
Begitu tiba di pintu Curug Embun kami memarkirkan kendaraan. Di pintu masuk terdapat penjaga curug. Kami membayar uang parkir 2000 rupiah per motor. Sebetulnya jika jalan sedang tidak licin motor bisa dibawa masuk hingga ke sampin curug. Tetapi, saat kami datang jalanan licin karena malam sebelumnya hujan deras. Demi keamanan kami memarkirkan kendaraan di atas dan berjalan kaki menuju curug.
asyiknya mandi di curug |
Setelah berjalan sekitar 30 meter akhirnya kami tiba di Curug Embun. Dekat memang. Karena masih pagi di sana masih sepi. Kami langsung menceburkan diri. Wah.. airnya begitu segar dan alami. No kaporit pastinya... hehe
bahagia sekali ya mereka |
Dalam buku TEWE atau Travel Writer karya Gol A Gong terdapat sebuah qoute favourite saya. "Dunia adalah buku dan mereka yang tidak melakukan perjalanan, hanya membaca satu halaman" (St. Agustinus).
no caption |
Review Air Terjun Curug Embun Tabalagan:
- Tempat liburan yang murah dan menyenangkan
- Jarak air terjun cukup dekat dari kota
- Air terjun tidak terlalu tinggi
- Air sedikit keruh (mungkin karena semalam hujan deras)
- Air sedikit berbau batu bara
Wahh mbaaa. Ntap banget curug nyaaa. Langsung haus mbaa rasanya. Seger keliatannya
BalasHapusWah.. memang betul airnya seger banget mbak
HapusBack to nature ya mba.. sy juga seneng klo libur main ke alam.. oh ya di tempatku di Pagaralam ada juga Curug Embun..
BalasHapuswah.. ternyata banyak juga air terjun yang namanya curug embun
HapusWaah... air terjun emamg selalu menarik untuk dikunjungi... �� selain lokasinya yang butuh tantangan, tetapi capeknya terbayar oleh kepuasan ketika sudah tiba di lokasi
BalasHapuswah.. betul banget, aku pernah tracking selama 7 jam untuk menjumpai air terjun yang cantik
HapusSegar sekali bisa mandi di air terjun Tabalagan. Aku udah lama ga ke sini
BalasHapusayo mbak minggu ini ke sana lagi.. hahah
HapusSerasa seger gitu waktu mandi di curugnya ya mbak, hehehehe, salken ya dari #DuniaFaisol
BalasHapusseger banget kak,
Hapussalam kenal balik kak.. hehe
Ternyata ada bau batu baranya toh, sayang ya. Coba kalau tidak terkontaminasi batu bara, pasti lebih asik
BalasHapusIya kak betul banget.. tapi tetap asyik kok.. hehe
HapusKalau nggak sama orang lokal aman nggak kak kesana?
BalasHapusUntuk spot foto oke tuh
ga sama warga tetp aman kok, banyak juga yang datang ke sana tampa warga lokal kak
HapusPerlu dicoba nih week end di Curug Embun,gak terlalu jauh dari kota,gak mahal,gak mesti pake paspor,bersyukur ya mbak kita tinggal di Indonesia yang kaya dengan keindahan alam.
BalasHapusIya kak, liburan ga mesti mahal, yang murah juga oke asalkan menyenangkan
HapusSbnrnya aku ga terlalu suka wisata air, kecualiiii air terjun. Alasannya krn, air terjun kebanyakan berada di tempat tinggi, yg mana daerahnya pasti sejuk :p. Makanya aku suka. Walopun kdg medan kesana berat, tp ttp yaaa, bisa melihat air terjunnya, apalagi kalo debit air banyak, kayak puaaaass banget :)
BalasHapusLiburan di air terjun seru banget lho kak, hahaha memang butuh perjuangan untuk ke sana
Hapus