Setelah akhir pekan yang lalu menghabiskan waktu di air terjun Curug Embun, tak diduga minggu ini akhirnya saya menghabiskan akhir pekan di pulau Tikus (lagi). Ya, sebelumnya saya pernah mengunjungi pulau Tikus, tepatnya tahun lalu, bersama komunitas Blogger Bengkulu a.k.a BOBE. Setelah beberapa bulan berlalu, kangen juga rasanya snorkeling di pulau yang cantik ini.
Dalam kesempatan kali ini, saya ke pulau Tikus bersama teman-teman dari Rafflesia Bengkulu Diving Centre (RBDC) dan peserta sertifikasi selam. Sudah tiga hari teman-teman RBDC melakukan kegiatan
diving di pulau Tikus. Nah, di hari ketiga saya pun minta izin untuk ikut rombongan. Alhamdullilah di-ACC! Yuk berangkat.. hehe
 |
pulau Tikus dari kejauhan |
Pukul tujuh pagi saya sudah tiba di sekre RBDC, pantai Berkas. Saya ikut membantu menyiapkan logistik untuk dibawa ke pulau. Setelah itu, saya diminta berangkat menuju pulau bersama peserta sertifikasi selam. Beruntungnya, ternyata di sana saya berjumpa Mbak Komy. Mbak Komy ini adalah salah satu anggota Blogger Bengkulu yang jago motret. Ternyata beliau juga ikut sertifikasi selam. Nah, berhubung satu kapal sama Mbak Komy saya tidak melewatkan kesempatan langka ini. Saya minta untuk dipotret dengan tangan terampilnya... hehehe
 |
kapan nelayan menurunkan penumpang |
Setelah kurang lebih satu jam berada di lautan lepas, akhirnya kami tiba juga di pulau Tikus. Saat mendarat kami sudah ditunggu oleh teman-teman RBDC dan peserta sertifikasi selam yang bermalam di pulau. Wah, mendirikan tenda dan bermalam di pulau? Sepertinya asyik juga ya. Rasanya suatu hari saya pun ingin merasakan sensasi bermalam di pulau Tikus.
Setelah kapal menepi dengan sempurna, kami langsung menurunkan barang. Kami membawa barang-barabg tersebut ke base camp. Setelah sarapan dan bersantai sejenak, teman-teman yang akan mengikuti sertifikasi selam mulai melakukan persiapan. Saya mengabadikan momen itu dalam petikan kamera. Setelah itu, saya memisahkan diri dan melakukan snorkeling sendiri dengan meminjam peralatan snorkeling milik RBDC.
 |
cantiknya pulau Tikus |
Kemanakah saya? Tepat sekali. Saya kangen Nemo. Saya berusaha mencari Nemo di tempat kami pernah berjumpa sebelumnya. Saya ingat betul tempat itu. Tetapi nyatanya saya kecewa. Tidak ada Nemo di sana. Where are you Nemo?
Menurut salah seorang teman RBDC, ikan Nemo di sini banyak yang ditangkap lalu "dipindahkan" ke tempat lain. Jadi, jumlahnya semakin berkurang saja. Yah, kami gagal bertemu.
Baca juga Finding Nemo di Pulau Tikus
 |
terkadang kita perlu menepi untuk mendengarkan suara-suara dari dalam diri |
Dilanda rasa kecewa, saya pun kembali ke daratan. Ternyata, semakin siang pulau tikus semakin ramai. Belasan atau bahkan puluhan kapal nelayan menurunkan wisatawan di pulau. Orang yang datang ke pulau memiliki tujuan yang berbeda-beda. Menurut pengamatan saya, ada yang hanya ingin berlibur untuk menghabiskan akhir pekan di pulau (seperti saya). Ada juga yang datang karena ingin menyalurkan hobi memancing (ya, di sini banyak ikan yang enak). Ada juga yang ingin melakukan kegiatan organisasi atau komunitas, ya seperti RBDC ini.
 |
lautnya bikin segerr |
Di samping
base camp RBDC, para mahasiswa dari kelompok pecinta alam Universitas Bengkulu melakukan kegiatan dalam rangka memperingati hari jadi KAMPALA. Mereka melaukan banyak kegiatan, salah satunya adalah penanaman terumbu karang. Mereka mendirikan tenda tepat di samping kami. Wah, saya memang selalu kagump keada anak-anak muda yang selalu semangat melakukan kegiatan positif di alam terbuka. Mendadak saya kangen masa-masa jadi mahasiswa ya.
 |
main di belakang rumah.. hehe |
Berlibur di pulau Tikus memang sangat menyenangkan. Banyak hal yang dapat kita lakukan di sini.
Baca juga 5 Hal yang Dapat Kamu Lakukan di Pulau Tikus. Selain itu, kita juga dapat melihat keindahan pulau dari ketinggian melalu menara. Cukup membayar 5000 rupiah saja. Wah, murah ya...
 |
akan meninggalkan pulau Tikus |
Setelah zuhur, rupanya air pulau mulai surut. Untuk beberapa jam saya pun dapat menikmati pemandangan pulau tikus yang menjelma menjadi daratan. Wah, saya baru pertama kali melihat fenomena ini. Ternyata, pulau Tikus menjadi kurang cantik saat sedang surut. Namun, menjelang sore daratan itu mulai digenangi oleh air. Kecantikan pulau pun kembali. Semakin sore volume air semakin tinggi. Saat pulang saya merasakan goncangan kapal sedikit lebih kuat dibandingkan saat keberangkatan. Hal ini disebabkan oleh tingginya volume air laut di sore hari.
 |
menjelang senja kami meninggalkan pulau Tikus |
Perjalan saya ke pulau tikus kali ini jauh lebih
enjoy dibandingkan sebelumnya. Saya lebih bisa menikmati udara lautan dengan baik. Ya, saya tidak mabuk laut.. hehe
Sekian dulu tulisan ini. Jadi, kapan kamu mau ke pulau Tikus?
Asik ya bisa ke pulau tikud lagi, mana cuaca cerah bagus untuk hunting foto
BalasHapusAsyik banget kak, aslii pingin balik lagi
HapusIndah banget ya pulau Tikus di Bengkulu jadi pengen cepat-cepat mudik biar bisa
BalasHapusAyo mbak kapan mudik, nanti aku ajak ke pulau Tikus
Hapuspengen ajak anak dan suami ke Pulau Tikus, keren ya spotnya
BalasHapusiya Mbak, asyik buat liburan sama keluarga
HapusAsik ya ke Pulau Tikus, mantab. Pulau kecil nan indah, apalagi kalau ke sana dengan keluarga sambil piknik alias bawa bekal dan tenda, terus di sana mancing, bakar-bakar ikan. Nyelam sambil main sama ikan nemo
BalasHapusfoto sama nemo kak yang palin ditunggu2...hahaha
Hapuswah jadi sering banget ya ke pulau tikus. bisa jadi wisata andalan nih di bengkulu
BalasHapusAku udah 2 kali k sana mbak, tempatnya asyik pingin balik lagi
HapusTd pas baca judulnya aku kira ini pulau tikus yang ada di penang malaysia. Ternyata di bengkulu ada tempat yg namanya sama :) ..
BalasHapushihi... aku baru tau lho kak kalo di malaysia ada juga pulau Tikus
Hapuswidiww,, pulau nya kece,, Kapan lah bisa kesana, bareng keluarga pasti lebih asikk..
BalasHapusAkhir pekan ini kayaknya keren kak, bakal rame di sana
Hapusbagian yang tuun dari perahu lalu, berjalan di air itu seruu
BalasHapusDi pulau Tikus, semuanya seru kak
HapusMbak, ajak aku! Huhu
BalasHapusIya, kapan2 kita pergi bareng ya
HapusPengen ke Pulau Tikus lagi.. Tapi harus antisipasi gosongnya sih di sana, hehe
BalasHapusGosong mah tinggal diobatin, hehe yang penting enjoy pas lagi liburan
HapusEh, itu pulaunya emang cuma se-uprit gitu ya? tak kira pulau besar yang bisa buat tempat nginep juga. Keren.
BalasHapusiya pulaunya kecil, tapi bisa nginep saam camping juga di sana kak
HapusPas balik lagi kesana banyak yang berubah atau hanay sedikit perubahan mbak? ����
BalasHapusNgga ada yang berubah kak, tetep sama.. yang beda rame apa ngga-nya aja
HapusMakasih ya mba, artikelnya soal pulau tikusnya yang lagi dan lagi bener2 bikin pulau tikus masuk ke wishlist aku klo ke Bengkulu
BalasHapusDitunggu ya di Bengkulu, nanti kita ke pulau Tikus bareng
HapusUu jadi mupeng nih
BalasHapusKapan waktu anak2 dah gede pengen main kesini
Ayoo ajak Ubay sama Ghazi nyelem Mbak..
HapusKapan ke pulau tikus? Ntar klo Ney gedean dikit..penasaran sy jadinya sama pulau ini.
BalasHapusMinggu kemaren Mbak...
HapusAjaklah Ney ke sana Mbak .. hehe
Aku prnh ke pulau tikus thn 2010... kl skrg kykny sdh berubah byk y..
BalasHapusTp ttp cantik tentunya...
Iya, tetap cantik pulau Tikus.. bikin kangen
Hapus