Senin, 05 Maret 2018

Pulau Tikus (Lagi)

Setelah akhir pekan yang lalu menghabiskan waktu di air terjun Curug Embun, tak diduga minggu ini akhirnya saya menghabiskan akhir pekan di pulau Tikus (lagi). Ya, sebelumnya saya pernah mengunjungi pulau Tikus, tepatnya tahun lalu, bersama komunitas Blogger Bengkulu a.k.a BOBE. Setelah beberapa bulan berlalu, kangen juga rasanya snorkeling di pulau yang cantik ini.

Dalam kesempatan kali ini, saya ke pulau Tikus bersama teman-teman dari Rafflesia Bengkulu Diving Centre (RBDC) dan peserta sertifikasi selam. Sudah tiga hari teman-teman RBDC melakukan kegiatan diving di pulau Tikus. Nah, di hari ketiga saya pun minta izin untuk ikut rombongan. Alhamdullilah di-ACC! Yuk berangkat.. hehe

pulau Tikus dari kejauhan
Pukul tujuh pagi saya sudah tiba di sekre RBDC, pantai Berkas. Saya ikut membantu menyiapkan logistik untuk dibawa ke pulau. Setelah itu, saya diminta berangkat menuju pulau bersama peserta sertifikasi selam. Beruntungnya, ternyata di sana saya berjumpa Mbak Komy. Mbak Komy ini adalah salah satu anggota Blogger Bengkulu yang jago motret. Ternyata beliau juga ikut sertifikasi selam. Nah, berhubung satu kapal sama Mbak Komy saya tidak melewatkan kesempatan langka ini. Saya minta untuk dipotret dengan tangan terampilnya... hehehe

kapan nelayan menurunkan penumpang
Setelah kurang lebih satu jam berada di lautan lepas, akhirnya kami tiba juga di pulau Tikus. Saat mendarat kami sudah ditunggu oleh teman-teman RBDC dan peserta sertifikasi selam yang bermalam di pulau. Wah, mendirikan tenda dan bermalam di pulau? Sepertinya asyik juga ya. Rasanya suatu hari saya pun ingin merasakan sensasi bermalam di pulau Tikus.

Setelah kapal menepi dengan sempurna, kami langsung menurunkan barang. Kami membawa barang-barabg tersebut ke base camp. Setelah sarapan dan bersantai sejenak, teman-teman yang akan mengikuti sertifikasi selam mulai melakukan persiapan. Saya mengabadikan momen itu dalam petikan kamera. Setelah itu, saya memisahkan diri dan melakukan snorkeling sendiri dengan meminjam peralatan snorkeling milik RBDC. 

cantiknya pulau Tikus
Kemanakah saya? Tepat sekali. Saya kangen Nemo. Saya berusaha mencari Nemo di tempat kami pernah berjumpa sebelumnya. Saya ingat betul tempat itu. Tetapi nyatanya saya kecewa. Tidak ada Nemo di sana. Where are you Nemo? 

Menurut salah seorang teman RBDC, ikan Nemo di sini banyak yang ditangkap lalu "dipindahkan" ke tempat lain. Jadi, jumlahnya semakin berkurang saja. Yah, kami gagal bertemu. Baca juga Finding Nemo di Pulau Tikus

terkadang kita perlu menepi untuk mendengarkan suara-suara dari dalam diri
Dilanda rasa kecewa, saya pun kembali ke daratan. Ternyata, semakin siang pulau tikus semakin ramai. Belasan atau bahkan puluhan kapal nelayan menurunkan wisatawan di pulau. Orang yang datang ke pulau memiliki tujuan yang berbeda-beda. Menurut pengamatan saya, ada yang hanya ingin berlibur untuk menghabiskan akhir pekan di pulau (seperti saya). Ada juga yang datang karena ingin menyalurkan hobi memancing (ya, di sini banyak ikan yang enak). Ada juga yang ingin melakukan kegiatan organisasi atau komunitas, ya seperti RBDC ini.

lautnya bikin segerr
Di samping base camp RBDC, para mahasiswa dari kelompok pecinta alam Universitas Bengkulu melakukan kegiatan dalam rangka memperingati hari jadi KAMPALA. Mereka melaukan banyak kegiatan, salah satunya adalah penanaman terumbu karang. Mereka mendirikan tenda tepat di samping kami. Wah, saya memang selalu kagump keada anak-anak muda yang selalu semangat melakukan kegiatan positif di alam terbuka. Mendadak saya kangen masa-masa jadi mahasiswa ya.

Pulau tikus memang merupakan destinasi wisata andalan di akhir pekan. Jadi, wajar saja pengunjung tumpah-ruah hari ini. Baca juga Alasan Kenapa Pulau Tikus Menjadi Tempat Liburan yang Menyenangkan

main di belakang rumah.. hehe
Berlibur di pulau Tikus memang sangat menyenangkan. Banyak hal yang dapat kita lakukan di sini. Baca juga 5 Hal yang Dapat Kamu Lakukan di Pulau Tikus. Selain itu, kita juga dapat melihat keindahan pulau dari ketinggian melalu menara. Cukup membayar 5000 rupiah saja. Wah, murah ya...

akan meninggalkan pulau Tikus
Setelah zuhur, rupanya air pulau mulai surut. Untuk beberapa jam saya pun dapat menikmati pemandangan pulau tikus yang menjelma menjadi daratan. Wah, saya baru pertama kali melihat fenomena ini. Ternyata, pulau Tikus menjadi kurang cantik saat sedang surut. Namun, menjelang sore daratan itu mulai digenangi oleh air. Kecantikan pulau pun kembali. Semakin sore volume air semakin tinggi. Saat pulang saya merasakan goncangan kapal sedikit lebih kuat dibandingkan saat keberangkatan. Hal ini disebabkan oleh tingginya volume air laut di sore hari. 

menjelang senja kami meninggalkan pulau Tikus
Perjalan saya ke pulau tikus kali ini jauh lebih enjoy dibandingkan sebelumnya. Saya lebih bisa menikmati udara lautan dengan baik. Ya, saya tidak mabuk laut.. hehe

Sekian dulu tulisan ini. Jadi, kapan kamu mau ke pulau Tikus?








32 komentar:

  1. Asik ya bisa ke pulau tikud lagi, mana cuaca cerah bagus untuk hunting foto

    BalasHapus
  2. Indah banget ya pulau Tikus di Bengkulu jadi pengen cepat-cepat mudik biar bisa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ayo mbak kapan mudik, nanti aku ajak ke pulau Tikus

      Hapus
  3. pengen ajak anak dan suami ke Pulau Tikus, keren ya spotnya

    BalasHapus
  4. Asik ya ke Pulau Tikus, mantab. Pulau kecil nan indah, apalagi kalau ke sana dengan keluarga sambil piknik alias bawa bekal dan tenda, terus di sana mancing, bakar-bakar ikan. Nyelam sambil main sama ikan nemo

    BalasHapus
    Balasan
    1. foto sama nemo kak yang palin ditunggu2...hahaha

      Hapus
  5. wah jadi sering banget ya ke pulau tikus. bisa jadi wisata andalan nih di bengkulu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aku udah 2 kali k sana mbak, tempatnya asyik pingin balik lagi

      Hapus
  6. Td pas baca judulnya aku kira ini pulau tikus yang ada di penang malaysia. Ternyata di bengkulu ada tempat yg namanya sama :) ..

    BalasHapus
    Balasan
    1. hihi... aku baru tau lho kak kalo di malaysia ada juga pulau Tikus

      Hapus
  7. widiww,, pulau nya kece,, Kapan lah bisa kesana, bareng keluarga pasti lebih asikk..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Akhir pekan ini kayaknya keren kak, bakal rame di sana

      Hapus
  8. bagian yang tuun dari perahu lalu, berjalan di air itu seruu

    BalasHapus
  9. Pengen ke Pulau Tikus lagi.. Tapi harus antisipasi gosongnya sih di sana, hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Gosong mah tinggal diobatin, hehe yang penting enjoy pas lagi liburan

      Hapus
  10. Eh, itu pulaunya emang cuma se-uprit gitu ya? tak kira pulau besar yang bisa buat tempat nginep juga. Keren.

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya pulaunya kecil, tapi bisa nginep saam camping juga di sana kak

      Hapus
  11. Pas balik lagi kesana banyak yang berubah atau hanay sedikit perubahan mbak? ����

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ngga ada yang berubah kak, tetep sama.. yang beda rame apa ngga-nya aja

      Hapus
  12. Makasih ya mba, artikelnya soal pulau tikusnya yang lagi dan lagi bener2 bikin pulau tikus masuk ke wishlist aku klo ke Bengkulu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ditunggu ya di Bengkulu, nanti kita ke pulau Tikus bareng

      Hapus
  13. Uu jadi mupeng nih
    Kapan waktu anak2 dah gede pengen main kesini

    BalasHapus
  14. Kapan ke pulau tikus? Ntar klo Ney gedean dikit..penasaran sy jadinya sama pulau ini.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Minggu kemaren Mbak...
      Ajaklah Ney ke sana Mbak .. hehe

      Hapus
  15. Aku prnh ke pulau tikus thn 2010... kl skrg kykny sdh berubah byk y..
    Tp ttp cantik tentunya...

    BalasHapus

Terima Kasih Sudah Meninggalkan Komentar. Mohon tidak meninggalkan link hidup 😊